Bobo.id - Dalam pagelaran seni, tarian merupakan salah satu pertunjukan yang menarik untuk disaksikan.
Tari merupakan seni ekspresi jiwa dalam bentuk gerakan yang indah dengan iringan musik atau instrumen tertentu.
Pada materi kelas 3 SD, teman-teman akan belajar tentang salah satu jenis tarian yaitu tari kreasi.
Tari kreasi merupakan jenis tarian yang pola gerakan berasal dari gerakan tari tradisional yang sudah ada.
Sehingga tari kreasi adalah sebuah pengembangan dari jenis tarian yang sudah ada.
Jadi, dalam satu jenis tari kreasi, teman-teman bisa melihat gerakan dari beberapa jenis tarian.
Bahkan jenis tarian dari berbeda daerah bisa digunakan untuk menjadi satu satu tari kreasi.
Selain dari gerakan, tari kreasi bisa dikenali dari iringan musik yang bisa menggunakan musik-musik modern.
Jenis seni ini juga bisa dikenali dengan adanya nilai dan makna tradisional yang masih dijaga.
Teman-teman mungkin sudah pernah melihat beberapa jenis seni tari kreasi daerah namun tidak menyadarinya, karena masih adanya unsur kedaerahan.
Ada banyak jenis tari kreasi daerah yang terkenal dan banyak dipentaskan. Apa saja, ya?
Baca Juga: Mengenal 10 Alat Musik Ritmis, dari Kastanyet hingga Tamborin, Materi Kelas 3 SD
Tari kreasi terkenal yang pertama akan dikenalkan adalah Tari Kuntulan yang berasal dari Magelang.
Tarian ini berkembang pada era Perang Diponegoro yang digunakan untuk mengelabuhi penjajah.
Jadi, gerakan Tari Kuntulan merupakan gerakan ilmu bela diri. Tarian ini dilakukan oleh para pribumi untuk belajar tanpa diketahui oleh penjajah.
Tari kreasi juga berkembang di Bali yang salah satunya adalah Tari Janger yang diciptakan pada tahun 1930-an.
Tarian ini menceritakan kebahagiaan dan kehidupan dari anak remaja. Karena itu, tari ini sangat disukai anak muda di Bali pada zaman dulu.
Tari Rara Ngigel merupakan tari kreasi yang berasal dari daerah Yogyakarta. Tarian ini dibuat dengan menggunakan gerakan dari beragam tarian tradisional khas Jawa Tengah.
Tari kreasi ini menceritakan tentang seorang perempuan yang tumbuh menjadi dewasa.
Di Jawa Tengah ada juga tari kreasi bernama Tari Gambir Anom yang cukup terkenal.
Tarian ini biasa dilakukan oleh penari laki-laki tunggal dan memiliki gerakan yang gemulai.
Tari ini bercerita tentang anak dari tokoh pewayangan, Arjuna, yang bernama Irawan.
Tari Legong merupakan tari kreasi dari Bali yang terkenal sebagai jenis tarian klasik.
Baca Juga: Mengenal Karakteristik hingga Jenis Tari Kreasi, Materi Kesenian
Biasanya tarian ini dimainkan oleh dua orang penari dengan iringan musik gamelan khas Bali.
Tari Kupu-kupu merupakan tari tradisional yang bercerita tentang kehidupan seekor kupu-kupu berwarna biru tua dan hidup di antara bunga-bunga.
Tarian ini diciptakan pada tahun 1960-an oleh seniman Bali yang bercerita tentang keindahan dan ketenangan.
Jawa Barat juga ada tari kreasi yang diciptakan oleh Raden Tjetje Soematri yaitu Tari Merak.
Tari Merak dibuat dengan menggambarkan gerakan burung merak yang indah.
Tari Serampang Dua Belas merupakan tari kreasi yang berasal dari Sumatra Utara dan cukup terkenal di daerah tersebut.
Tarian ini bercerita tentang kisah sepasang muda-mudi yang menggunakan gerakan perpaduan gerak Melayu Deli.
Nama dari tarian ini pun menunjukan kalau ada 12 jenis gerakan yang dilakukan.
Ada juga Tari Manuk Rawa yang berasal dari Bali dan biasa ditampilkan sebagai bagian dari sendratari Mahabarata.
Lakon Bale Sigala-gala yang akan melakukan tarian ini pada pementasan sendratari tersebut.
Tarian kreasi ini diciptakan oleh seniman bernama I Wayan Dibia dan I Wayan Baratha pada tahun 1981.
Baca Juga: Mengenal Jenis-Jenis Tari Tradisional di Indonesia dan Fungsinya
Tari kreasi bernama Tari Nguri merupakan tarian yang berasal dari Sumbawa, Nusa tenggara Barat (NTB).
Tarian ini biasa dilakukan pada penyambutan tamu dan pementasan tari.
Tari Gambyong memang merupakan tari tradisional khas Jawa yang memiliki beberapa jenis kreasi sebagai bentuk identitas setiap bagian dari Kesultanan Mataram Islam.
Tari Gambyong klasik dan Tari Gambyong kreasi tentu memiliki perbedaan dari bagian pembuka dan beberapa bagian lain.
Tari Yapong merupakan tari kreasi dari suku Betawi di Jakarta yang bisa dikenali dari riasan penarinya.
Tarian ini biasa dilakukan oleh penari yang menggunakan busana terang dengan hiasan kepala seperti mahkota.
Tari Banjar Kemuning adalah tari kreasi dari Jawa Timur, tepatnya di daerah Banjar Kemuning.
Tarian ini bercerita tentang kehidupan masyarakat yang ada di daerah tersebut.
Tari kreasi Manunggal Parei berasal dari Kalimantan Tengah yang gerakannya menggambarkan aktivitas memanen padi.
Tarian ini biasa dilakukan dengan mengutamakan unsur penokohan dari penarinya.
Seorang seniman asal Jawa Tengah mengembangkan sebuah tari kreasi yang bernama Tari Maripuren.
Baca Juga: Mengenal Unsur-Unsur Pendukung dalam Seni Tari, Materi Kelas 3 SD
Tarian ini merupakan sebuah cerita tentang kehidupan para perempuan di sekitar sungai Gangga yang ada di India.
Sebuah tari kreasi menarik yang bernama Tari Garuda Nusantara adalah seni tari yang biasa dibawakan pada acara internasional.
Tarian ini berasal dari Pulau Jawa yang berkisah tentang negara Indonesia dengan simbol burung garuda.
Sulawesi Selatan juga punya tari kreasi yang cukup terkenal, yaitu Tari Mappadendang.
Tarian ini menggambarkan rasa syukur atas hasil panen melimpah yang didapatkan masyarakat Bugis.
Gerakan tarian ini merupakan adaptasi dari gerakan pesta panen yang biasa mereka lakukan.
Nah, itu beberapa jenis seni tari kreasi daerah yang ada di Indonesia dan merupakan salah satu kekayaan bangsa.
----
Kuis! |
Apa yang dimaksud dengan tari kreasi? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR