Bobo.id - Apakah teman-teman pernah dengar kura-kura raksasa Aldabra? Yap, mereka tinggal di Atol Aldabra.
Atol Aldabra adalah atol karang terbesar kedua di dunia dengan total luas hampir 100 kilometer persegi, lo.
Terletak di Samudra India, Atol Aldabra ternyata adalah rumah bagi ratusan spesies hewan yang unik dan langka.
Sekitar ratusan ribu tahun yang lalu, di sana hidup seekor burung yang tak bisa terbang, namanya Mandar Aldabra.
Burung ini ukurannya sebesar ayam dengan punggung abu-abu bintik, dan kepala yang warnanya merah karat.
Pernah Dinyatakan Punah
Ribuan tahun lalu, burung mandar bermigrasi dari Madagaskar ke Mauritius, Reunion, dan pulau di Atol Aldabra.
Di Atol Aldabra, burung-burung itu berevolusi dan akhirnya jadi kehilangan kemampuan terbangnya.
Hal ini karena jumlah predator di sana sangat sedikit dan membuat mandar tak butuh sayapnya untuk terbang.
Burung itu kemudian membentuk subspesies baru yang dikenal dengan sebutan mandar Aldabra, teman-teman.
Burung Mandar Aldabra (Dryolimnas cuvieri aldabranus) pernah dinyatakan punah pada 136.000 tahun yang lalu.
Baca Juga: Bukan Merah Muda, Apa Warna Asli Burung Flamingo saat Baru Lahir?
Pada saat itu, burung Mandar Aldabra diperkirakan punah akibat banjir besar yang menutupi pulau itu.
Genangan yang menutupi pulau itu berlangsung cukup lama, yakni hingga sekitar 118.000 tahun yang lalu.
Mandar Aldabra Muncul Kembali
Sekitar 100.000 tahun setelah banjir besar, permukaan air laut di Atol Aldabra mulai surut, teman-teman.
Ini artinya, pulau-pulau karang yang ada di Aldabra sudah bisa dihuni kembali oleh banyak spesies hewan.
Ketika atol itu muncul lagi, mandar leher putih (white-throated rail) yang mampu terbang pergi ke atol itu.
Mengejutkannya, burung yang awalnya bisa terbang itu berevolusi menjadi tidak dapat terbang lagi, lo.
Peneliti menemukan fosil kaki mandar Aldabra dari 100.000 tahun lalu lebih berat dan kuat dari mandar leher putih.
Hal ini menunjukkan kalau mandar Aldabra di atol semakin berat dan kehilangan kemampuan untuk terbang.
Seiring pertumbuhan, hal terakhir yang berkembang pada mandar Aldabra adalah otot dada dan otot sayapnya.
Karena kehilangan kemampuan untuk terbang, mandar Aldabra berarti telah berevolusi sebanyak dua kali.
Baca Juga: Berstatus Langka, Ini 6 Fakta Unik Burung Cenderawasih dari Papua
Kemungkinan, penyebarannya dari Madagaskar ke Aldabra terjadi beberapa kali, seperti pada kura-kura raksasa.
Mereka bangkit dari kepunahan melalui proses yang disebut dengan evolusi berulang. Apa maksudnya, Bo?
Ini berarti ketika satu spesies punah, tetapi spesies lain muncul dan mengembangkan sifat yang sama.
Tapi, ini bukan berarti ada dua spesies berbeda. Mereka tetap berasal dari nenek moyang burung yang sama.
Manfaat Kehilangan Kemampuan Terbang
Meskipun mereka kehilangan kemampuan terbangnya, ternyata ini memberi manfaat bagi burung mandar, lo.
Yap, ketidakmampuan terbang tampaknya menjadi sifat yang bermanfaat dalam lingkungan ini, teman-teman.
Burung-burung ini jadi bertelur. Mereka menjadi memiliki kaki yang kuat untuk berlari segera setelah menetas.
Hal ini lah yang dapat membantu burung mandar Aldabra untuk bertahan hidup di lingkungan atol Aldabra.
Ini dibuktikan dengan penemuan fosil kaki mandar Aldabra tak bisa terbang lebih besar daripada yang bisa terbang.
Nah, itulah fakta tentang burung mandar Aldabra yang disebut muncul kembali setelah punah. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Penguin Bisa Tidur Siang Ribuan Kali dalam Sehari, Apa Alasannya?
(Sumber Foto: Wikimedia Commons/Totodu74)
----
Kuis! |
Apa nama ilmiah dari burung mandar aldabra? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Ikuti juga keseruan rangkaian acara ulang tahun Majalah Bobo yang ke-50 di majalah, website, dan media sosial Majalah Bobo, ya! #50TahunMajalahBobo2023
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR