4. Aroma
Sebagai informasi, kucing memiliki kelenjar aroma di berbagai bagian tubuh mereka, seperti pipi, dahi, dan ekor.
Mereka menggunakan kelenjar ini untuk meninggalkan aroma mereka di benda-benda dan menandai wilayahnya.
Kucing juga akan bergesekan satu sama lain untuk membantu bertukar aroma dan mendorong perilaku sosial.
Dengan begitu, artinya mereka telah membangun kepercayaan dan rasa saling menerima satu sama lain, lo.
5. Feromon
Selain keempat hal di atas, kucing akan melakukan komunikasi satu sama lain dengan menggunakan feromon.
Perlu diketahui, feromon adalah zat kimia yang diproduksi dan dikeluarkan oleh kelenjar khusus di tubuh kucing.
Zat ini tidak terlihat dan tidak berbau bagi manusia, tetapi dapat dideteksi oleh kucing lain melalui hidung mereka.
Kucing kerap saling mengendus untuk bertukar informasi tentang identitas, status sosial, hingga perasaannya.
Kucing yang merasa terancam juga akan mengeluarkan feromon untuk memperingatkan kucing lain.
Meski tak selalu dipahami manusia, komunikasi ini penting untuk menjalin hubungan antar kucing, lo.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Fransiska Viola Gina |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR