Bobo.id - Teman-teman mungkin asing dengan nama hewan satu ini yaitu lesser anteater yang merupakan jenis tenggiling.
Hewan ini juga disebut dengan nama tamandu atau tenggiling kecil yang punya ekor kuat serta bau busuk pada tubuhnya.
Lesser anteater merupakan hewan yang berukuran sedang dan berasal asli dari Amerika Selatan dan pulau Trinidad yang ada di Karibia.
Habitat dari hewan ini cukup beragam yaitu ada di ketinggian 0 hingga 2000 meter di atas permukaan laut.
Ciri fisik dari hewan ini yaitu punya panjang tubuh lebih dari 1,3 meter sudah termasuk ekornya.
Mari mengenal lebih banyak tentang lesser anteater melalui beberapa fakta unik berikut.
Fakta Unik Lesser Anteater
1. Punya Ekor Unik dan Kuat
Dikutip dari Fact Animal, lesser anteater punya ekor yang kuat hingga bisa jadi bagian badan kelima, lo.
Dengan ekornya lesser anteater bisa menjadi pegangan untuk bergelantung di pohon.
Selain itu, dengan bantuan ekornya ini, lesser anteater bisa berdiri tegak karena ekornya akan menjadi penyangga agar tetap stabil berdiri.
Baca Juga: Sering Ada di Kartun, Benarkah Sigung Bisa Mengeluarkan Gas Berbau dari Tubuhnya?
Cara ini membuat lesser anteater bisa mempertahankan diri dengan melakukan serangan dengan tangan dan cakarnya.
2. Punya Cakar Besar
Selain ekor, cakar lesser anteater cukup luar biasa karena ukurannya yang besar.
Cakar ini bukan hanya ada pada kaki depan tapi juga kaki belakang dan semuanya berukuran besar.
Dengan ukuran besar, kuat, dan melengkung, membuat lesser anteater harus berjalan dengan miring agar tidak tersandung, lo.
Karena itu, hewan ini akan tidak nyaman berjalan di tanah dan lebih senang bergelantung di pohon.
Bahkan untuk berpindah tempat, lesser anteater akan merambat dari dahan ke dahan.
3. Hewan Berbau Busuk
Dikutip dari OneKindPlanet, lesser anteater termasuk jenis hewan yang punya bau busuk.
Tentunya bau tidak enak tidak selalu keluar dari tubuh lesser anteater karena hanya menjadi sebuah bentuk pertahanan diri.
Jadi, saat hewan ini mendapat serangan, bau busuk akan dikeluarkan dari kelenjar di pangkal ekornya.
Baca Juga: Mengenal 10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Sudah Tahu?
Bahkan bau dari hewan ini bisa lebih menyengat empat hingga tujuh kali lipat dari bau sigung, lo.
4. Bisa Makan 9.000 Semut Sehari
Sebagai jenis tenggiling, lesser anteater juga punya jenis makanan mirip yaitu hewan kecil seperti semut.
Luar biasanya, lesser anteater bisa makan hingga 9.000 semut dalam sehari.
Sebagai hewan yang tidak memiliki gigi untuk mengunyah, perut hewan ini bisa menggiling makanan yang sudah ditelan.
Hewan ini punya lidah lengket sepanjang 41 sentimeter dengan duri kecil yang sangat membantu untuk menangkap semut.
Tapi tentunya lesser anteater tidak hanya makan semut. Hewan ini juga makan rayap, madu, hingga buah-buahan yang lembut dan berair.
5. Cara Unik Mencari Makan
Lesser anteater atau Tamandua memang suka makan semut atau rayap, tapi uniknya hewan ini tidak pernah makan banyak semut atau rayap di satu sarang yang sama.
Hewan ini punya penciuman kuat yang membantunya dalam mencari sumber makanan.
Namun saat menemukan sarang semut atau rayap, hewan ini tidak akan memakan habis hewan di sarang itu.
Baca Juga: Benarkah Jerapah Memiliki Tanduk di Kepalanya? Ternyata Ini Faktanya
Lesser anteater hanya akan makan sedikit semut atau rayap dan mencari tempat lain, cara ini cukup baik untuk hewan ini bisa terus mendapatkan makanan di tempat yang sama.
Nah, itu beberapa keunikan lesser anteater atau tamandua, jenis tenggiling kecil yang punya bentuk tubuh menarik.
(Foto: Creative Commons/Yohanjon 23)
----
Kuis! |
Apa nama lain dari hewan lersser anteater? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Keren! Anak-anak Jenius Ciptakan Kota Ramah Lingkungan Lewat Game di National Coding Competition 2024
Source | : | onekindplanet.org |
Penulis | : | Amirul Nisa |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR