Bobo.id - Halo, teman-teman! Kita simak cerpen anak seru dari Majalah Bobo berikut ini, yuk!
Topeng Barong Kakek
Cerita oleh Veronica Widyastuti
Aku memerhatikan tangan Kakek yang terus menggerakkan pangot. Tangan Kakek masih terampil membuat guratan-guratan kecil di atas kayu. Topeng barong yang dibuatnya terlihat unik.
Aku duduk di hadapan Kakek. “Belum selesai, Kek?”
Kakek tersenyum. “Dulu, sebuah barong bisa Kakek selesaikan dua minggu. Sekarang tangan Kakek gemetar. Bisa dua bulan selesainya. Makanya, belajarlah mengukir, supaya bisa menggantikan Kakek.” Lalu, Kakek terkekeh.
Kakek sudah berumur 70 tahun. Artinya, sudah 50 tahun Kakek menjadi seorang pengukir topeng barong. Dulu, Kakek belajar mengukir dari Kakek buyut.
“Bagaimana? Mau, kan, belajar mengukir?”
“Susah, Kek,” sahutku.
“Belum mencoba, kok, bilang susah,” komentar Kakek. “Kalau sudah pegang pangot, tidak akan bilang susah lagi.”
“Yance!” Sebuah panggilan membuatku menoleh ke belakang. Rupanya, Made, teman sekelasku. Kami janjian untuk menonton pertunjukan Tari Barong pagi ini. Setiap pagi selalu ada pertunjukan Tari Barong di desa kami. Kebetulan, hari ini sekolah libur karena guru-guru sedang mengikuti pelatihan. Aku minta izin Kakek, lalu lari menuju Made.
Baca Juga: Cerpen Anak: Nasi Goreng Tanpa Telur
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR