Bobo.id - Halo, teman-teman! Kita baca bersama-sama dongeng anak Majalah Bobo hari ini, yuk!
Kain Wol Lili Liliput
Cerita oleh: Hervianna A. Hiskia
Lili Liliput adalah seorang gadis kecil liliput yang berwajah buruk. Hidungnya merah, rambutnya kasar, dan di wajahnya penuh bintik merah. Karena itulah tak ada satu pun liliput yang mau berteman dan bermain dengannya.
Sebenarnya Lili Liliput sedih sekali bila ada yang menghinaanya. Namun apa yang dapat dilakukannya bila semua liliput selalu menjauhinya? Lili tahu, bila dia marah, pasti para liliput itu akan makin senang menggodanya. Dia cuma dapat diam.
Akhirnya, setiap kali Lili hanya berdiam diri di rumah jamurnya. Bila liliput lain bersenda gurau dengan riangnya, maka Lili duduk di kursi goyangnya sambil merajut.
Berhari-hari di waktu senggang, kerja Lili hanya merajut. Rajutannya makin lama menjadi rajutan kain wol yang panjang dan lebar sekali. Bila ditumpuk, hampir-hampir menyentuh langiit-langit rumah.
Liliput lain yang melihat itu makin gencar mengejek Lili.
“Lili sudah gila, teman-teman. Kerjanya merajut terus seperti mesin pemintal,” kata liliput bandel, Lilo.
“Iya. Awas, tuh! Kalau kamu tertimpa tumpukan kain wol itu, bisa-bisa wajahmu tambah aduhai!” kata liliput nakal, Lindo.
“Ha! Ha! Ha!” liliput lainnya tertawa tergelak-pingkal mendengar ejekan Lindo.
Baca Juga: Dongeng Anak: Qelsa dan Bibi Safin
Namun, Lili merasa tak perlu menggubris semua itu.
“Biarlah mereka tertawa sepuas-puasnya. Tapi, pasti tak satu pun di antara mereka yang bisa merajut sepertiku,” batin Lili menghibur diri.
Waktu berlalu. Tak terasa musim dingin telah datang.
Ternyata musim dingin kali ini melebihi yang biasanya. Sangat dingin dan salju yang turun sangat lebat. Tak ada satu pun situl pun yang berani keluar rumah untuk bermain ski maupun bermain lempar-lemparan bola salju.
Jalan-jalan pun tertutup salju sangat tebal. Akibatnya tak ada kereta salju yang dapat masuk ke negeri liliput.
Sebenarnya hal itu tidak masalah. Persediaan makanan mereka lebih dari cukup. Yang dirisaukan adalah tidak dapat datangnya kereta yang membawa selimut ajaib buatan Nenek Erza, penyihir liliput.
Selimut ajaib itu bila dikenakan dapat menghangatkan badan tanpa harus berdiam di depan perapian.
Kini tanpa adanya selimut ajaib itu bisa-bisa mereka mati beku. Kayu bakar pun mereka tidak punya persediaan. Karena biasanya di musim dingin mereka cuma mengandalkan selimut ajaib untuk menghangatkan badan.
Di saat para liliput sedang kebingungan, datanglah Lili Liliput.
Katanya, "Teman-teman, tak usah khawatir. Aku punya banyak persediaan selimut dari kain wol yang kurajut selama ini. Kalian bisa memakainya. Kayu bakar di gudangku pun pasti cukup untuk kita semua pakai. Aku telah menyiapkannya untuk kalian. Mari ke rumahku," ajak Lili ramah. Tak ada rasa dendam pada hatinya.
Mendengar ajakan Lili, para liliput saling berpandangan malu. Lili yang selama ini selalu mereka ejek kini berbaik hati menolong mereka.
Baca Juga: Dongeng Anak: Bola Perak Ajaib
Lindo Liliput bertanya, "Kenapa kamu punya persediaan kayu bakar, Li? Bukankah kalau musim dingin kita selalu memakai selimut ajaib Nenek Erza?"
Lili terdiam mendengar pertanyaan itu. Jawabnya kemudian, perlahan, "Memang. Tapi bukankah kalian tidak pernah memberiku selimut itu? Jadi selama musim dingin aku harus selalu menyediakan kayu bakar supaya aku tidak kedinginan."
Oh, betapa terkejutnya para liliput itu. Ya, mereka memang telah sengaja tidak memberikan selimut ajaib itu pada Lili. Tak ada yang mau mengantarkan selimut ajaib itu ke rumah Lili, hanya karena Lili berwajah buruk.
Dengan sangat menyesal mereka meminta maaf pada Lili.
Kini mereka semua saling bersahabat, suka tolong-menolong.
Wajah Lili memang buruk. Tapi ternyata hatinya tidak.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR