Bobo.id - AC Milan berhasil dikalahkan oleh Lazio dengan skor 2-1 pada pekan Liga Italia yang lalu. Hasil ini merupakan kekalahan ketiga AC Milan di liga secara beruntun.
Musim ini memang merupakan musim yang jauh dibawah ekspektasi penggemar mereka. Musim lalu AC Milan yang berada di posisi , sekarang menempati posisi ke 9 di klasemen saat penulisan artikel ini.
Tersingkirnya AC Milan di Liga Champions juga memperburuk semua ini. AC Milan sebenarnya diunggulkan oleh banyak orang untuk mengalahkan Feyenoord pada babak play off.
Hasil pun berkata lain. Feyenoord berhasil mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 di leg pertama, dan berhasil menahan imbang Milan dengan skor 1-1 di San Siro, sehingga AC Milan pun tersingkir dari Liga Champions.
AC Milan pun sudah berganti pelatih musim ini. Paulo Fonseca, yang ditunjuk manajemen AC Milan untuk menggantikan Stefano Pioli awal musim ini, sudah tidak berada di pinggir lapangan lagi.
Paulo Fonseca dipecat oleh manajemen AC Milan pada 29 Desember 2025, dan digantikan oleh Sergio Conceicao. Mantan pelatih Porto berusia 50 tahun itupun ditunjuk sebagai pelatih baru AC Milan pada 30 Desember 2024, sehari setelah Paulo Fonseca pergi.
Awal mula Conceicao melatih Milan sangatlah manis. Debutnya bersama Milan adalah semifinal Supercoppa Italiana melawan Juventus. AC Milan berhasil mengalahkan Juventus dengan skor 2-1 dan melaju ke final untuk melaksanakan Derby Milan melawan Inter.
Derby Milan pun terjadi di final, dan AC Milan keluar sebagai pemenangnya. Sempat tertinggal 2-0 melawan Inter, AC Milan pun berhasil melakukan comeback dan berhasil mengalahkan rival sekota mereka untuk menjuarai Supercoppa Italiana.
Sehabis final tersebut, performa AC Milan bisa dibilang tidak konsisten. Mereka tidak dapat memanfaatkan momentum mereka sehabis mendapat pelatih baru dan menjuarai sebuah trofi.
Sebut saja kekalahan 2-0 melawan Juventus di liga, kalah 2-1 melawan Dinamo Zagreb, dan tertahan oleh Inter 1-1 di Liga. Hasil yang paling memalukan tentu adalah saat mereka tersingkir oleh Feyenoord dan tidak mendapat tiket untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions.
Hasil buruk pun terus mereka terima sehabis itu. Mereka mengalami 3 kali kalah beruntun, yaitu kalah 2-1 melawan Torino, kalah 2-1 melawan Bologna, dan kalah 2-1 melawan Lazio beberapa hari yang lalu.
Baca Juga: Profil Klub Juventus, Reputasi Buruk di Eropa dan Kerinduan Menjadi Juara
Penulis | : | Gabriel Stanza |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR