Bobo.id - Apa saja contoh permainan tradisional yang sering ditemukan di Yogyakarta dan Jawa Tengah?
Permainan tradisional merupakan salah satu bentuk budaya Indonesia yang perlu terus dilestarikan.
Setiap daerah di Indonesia memiliki permainan tradisional yang unik.
Kali ini, Bobo akan mengenalkanmu dengan bermacam-macam permainan tradisional dari Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Yuk, simak penjelasannya di sini!
1. Benthik
Benthik adalah permainan tradisional asal Yogyakarta yang dimainkan secara berkelompok.
Caranya pemain harus menyiapkan tongkat kayu sepanjang kurang lebih 40 cm yang disebut benthong, dan tongkat kayu 15 cm yang disebut janak.
Benthong berfungsi sebagai alat pengungkit, pelempar, dan pengukur jarak, sedangkan janak berfungsi sebagai alat yang diungkit.
Janak diletakkan di dalam lubang yang dibuat dengan menggali tanah (luwokan), kemudian benthong dipakai untuk mengungkit janak sejauh mungkin.
Kelompok penjaga berusaha mendekatkan janak ke lubang, sedangkan kelompok pemain berusaha menjauhkannya. Jika jarak janak lebih panjang dari benthong, maka kelompok pemain menang.
Baca Juga: 9 Permainan Tradisional Aceh, Banyak yang Seru untuk Dimainkan Bersama
2. Dhakon
Dhakon yaitu permainan tradisional yang populer di Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Permainan ini membutuhkan kayu yang dibentuk memanjang dan memiliki 16 lubang (14 lubang saling berhadapan, 2 lubang menjadi 'rumah' pemain).
Selain lubang, setiap pemain juga mendapatkan bagian 49 kecik (biji atau kerikil kecil) yang dibagi sama rama ke dalam 7 lubang miliknya.
Dhakon dilakukan oleh dua orang yang duduk berhadapan dan mengisi tiap lubang secara berurutan sesuai giliran.
Pemain yang mendapatkan kecik terbanyak di lubang 'rumah' akan menjadi pemenangnya.
3. Gobak Sodor
Gobak sodor merupakan salah satu permainan tradisional dari daerah Jawa Tengah. Permainan ini dimainkan secara berkelompok dan membutuhkan kerja sama.
Permainan ini dimainkan oleh dua kelompok yang dibagi menjadi tim penjaga dan tim penyerang, masing-masing berisi 5 orang.
Pertama, buat garis penjagaan dengan bentuk persegi panjang yang dibagi enam persegi sama besar.
Tim penjaga harus berdiri dan bergerak di atas garis untuk menyentuh tim penyerang selama permainan berlangsung.
Baca Juga: Permainan Tradisional Sumatra Selatan, Sambung Kaki sampai Bintang Beralih
Tim penyerang harus sampai ke garis akhir melalui area permainan dan menghindari sentuhan tim penjaga.
4. Watu Gatheng
Jika teman-teman pernah memainkan permainan bola bekel, maka dapat memahami cara kerja permainan tradisional watu gatheng.
Permainan ini dimainkan oleh 4 orang yang duduk mengitari kumpulan batu kerikil dengan jumlah beragam.
Mula-mula pemain harus menyiapkan satu batu yang digenggam untuk dilempar ke atas sementara mengambil kerikil di hadapannya.
Jadi, kita harus bisa mengambil kerikil pada saat batu di genggaman dilempar ke atas. Jika batu gagal diambil, maka giliran pemain lain mencobanya.
5. Cublak-Cublak Suweng
Cublak-cublak suweng merupakan permainan tradisional yang dimainkan secara berkelompok dengan menyanyikan lagu dolanan berjudul sama.
Biasanya dimainkan oleh 4-5 orang atau lebih, dengan satu orang sebagai penebak.
Satu penebak harus menelungkup dan menutup matanya, sementara pemain lain meletakkan satu telapak tangan di punggungnya.
Kemudian pemain lain menyanyikan lagu Cublak-cublak Suweng sambil memutar kerikil atau biji secara bergiliran di telapak tangan masing-masing.
Baca Juga: Permainan Tradisional Sumatra Barat, dari Sipak Sekong hingga Gasiang
Jika lagu telah selesai, kerikil atau biji itu harus berhenti di salah satu telapak tangan, kemudian penebak harus bisa menebak siapa yang membawanya.
(Penulis: Grace Eirin)
----
Kuis! |
Apa itu benthik? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Penulis | : | Bobo.id |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR