Bobo.id - Di sekitar kita, ada banyak jenis burung.
Burung-burung ini bisa dikelompokkan menjadi beberapa jenis, salah satunya burung pemangsa atau bird of prey.
Burung pemangsa adalah burung-burung yang mencari makan dengan berburu atau mengejar dan menangkap mangsanya.
Lalu, apakah semua burung yang predator bisa disebut sebagai burung pemangsa?
Ternyata tidak, teman-teman. Sebab, burung pemangsa juga dikaitkan dengan karakteristik khusus seperti memiliki paruh serta cakar yang tajam dan melengkung.
Selain itu, burung pemangsa biasanya juga memiliki indra yang tajam, seperti indra penciuman, pendengaran, atau penglihatan.
Nah, berikut beberapa contoh burung yang termasuk burung pemangsa.
1. Burung Kondor
Burung kondor dikenal sebagai burung pemakan bangkai, sehingga sering disebut juga sebagai burung bangkai.
Burung kondor memiliki tubuh yang besar, teman-teman. Bahkan beberapa spesies memiliki ukuran yang lebih besar dari elang.
O iya, kondor andes atau Vultur gryphus disebut sebagai burung pemangsa terbesar di dunia.
Baca Juga: 5 Fakta Unik Elang Bondol, Burung yang Ahli Menyambar Mangsa di Udara
Bentang sayap kondor andes bisa mencapai 3,4 meter dan bobotnya bisa mencapai 15 kilogram.
2. Burung Hantu
Burung hantu merupakan burung pemangsa nokturnal atau beraktivitas pada malam hari.
Burung hantu memiliki postur yang tegak. Wajahnya membulat dan matanya yang besar menghadap ke depan.
Burung bernama ilmiah Strigiformes ini memiliki indra penglihatan dan pendengaran yang sangat tajam, lo.
Kemampuan terbangnya juga spesial karena burung ini bisa terbang dengan sangat tenang, bahkan nyaris tanpa suara.
Kemampuannya itu mendukungnya menjadi pemangsa yang luar biasa di malam hari, teman-teman.
Contoh spesies burung hantu yang banyak dikenal antara lain Serak jawa (Tyto alba) dan burung hantu salju (Bubo scandiacus).
3. Elang
Elang atau eagle adalah burung pemangsa berukuran sangat besar dengan paruh yang juga besar dan tebal.
Burung yang termasuk keluarga Accipitridae ini juga memiliki sayap kuat dan penglihatan yang sangat tajam.
Baca Juga: Meski Bukan Burung Pemangsa, Kasuari Disebut Burung Paling Berbahaya di Dunia, Mengapa Begitu?
Jenis elang ada banyak. Nah, salah satu yang ada di Indonesia adalah elang jawa atau Nisaetus bartelsi.
4. Alap-Alap
Alap-alap atau Falconidae adalah burung pemangsa yang termasuk dalam keluarga Falconidae.
Burung yang dalam bahasa Inggris disebut falcon ini memiliki sayap runcing yang bisa mendukungnya terbang dengan cepat dan gesit.
Ada banyak jenis alap-alap. Bahkan, spesiesnya diperkirakan ada sebanyak sekitar 40 spesies.
Salah satu spesies yang banyak dikenal ialah alap-alap kawah atau Falco peregrinus.
5. Elang-Alap
Elang-alap atau hawk merupakan burung pemangsa yang juga termasuk dalam keluarga Accipitridae, seperti elang.
Ketika terbang, burung ini memiliki kemampuan manuver yang sangat baik.
Itu dikarenakan tubuhnya yang berukuran relatif lebih kecil dari elang. Selain itu, ditunjang juga dengan bentuk sayap yang bulat dan ekor yang panjang.
Secara garis besar, perbedaan elang-alap dengan elang memang bisa d dilihat dari ukuran tubuhnya.
Baca Juga: Unik, Burung Pemangsa Asal Siberia Ini Gemar Makan Madu, lo!
Elang biasanya berukuran lebih besar daripada elang-alap. O iya, biasanya elang juga lebih kuat.
Contoh spesies elang-alap yang ada di Indonesia adalah elang-alap jambul atau Accipiter trivirgatus.
6. Buteo
Buteo adalah elang pemangsa berukuran besar.
Burung ini memiliki sayap yang lebar, tetapi ekornya relatif pendek.
Contoh buteo antara lain ialah elang buteo (Buteo buteo) dan elang ekor merah (Buteo jamaicensis).
7. Osprey
Osprey adalah burung pemangsa ikan yang berasal dari famili Pandionidae.
Burung bernama ilmiah Pandion haliaetus ini memiliki sayap yang lebar.
Nah, itu dia beberapa contoh burung yang termasuk burung pemangsa. Apakah teman-teman bisa menyebutkan contoh burung pemangsa lainnya?
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR