Evaporasi adalah proses penguapan air yang berasal dari laut, sungai, danau, dan badan air lainnya, sedangkan transpirasi adalah pelepasan molekul air sebagai hasil metabolisme dari tumbuh-tumbuhan.
Kedua proses ini merupakan perubahan wujud dari cair ke gas yang dibawa menuju atmosfer.
Kondensasi adalah proses perubahan air dari gas menjadi cair, atau kita kenal dengan istilah pengembunan.
Dengan adanya kondensasi ini, air berkumpul menjadi awan hitam penyebab terjadinya hujan.
Sedangkan presipitasi terjadi karena adanya pendinginan dan penambahan uap air, sehingga air yang membentuk awan mencapai titik jenuh.
Semakin banyak air yang tersimpan di atmosfer, maka semakin banyak pula air yang ditampung oleh awan.
Jika awan sudah tidak bisa menampung banyaknya air, maka air akan diturunkan ke bumi menjadi hujan.
Kenapa Bisa Hujan Es?
Setelah memahami tiga tahapan utama sebelum terjadinya hujan, kita akan mencari tahu kenapa bisa terjadi hujan es di negara tropis.
Menurut BMKG, hujan es umumnya dapat terjadi saat peralihan musim atau pancaroba sebagai bentuk cuaca ekstrem.
Proses ini terjadi ketika udara naik ke lapisan atmosfer yang lebih tinggi dan mengalami pendinginan ekstrem, sehingga uap air membeku menjadi partikel es.
Baca Juga: Masih Sering Hujan, Kapan Datangnya Musim Kemarau di Indonesia?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Bobo.id |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR