Baca Juga: Dongeng Anak: Sarang Emas laba-Laba
“Aku tetangga barumu, aku tinggal di kolong sofa. O ya, bisakah Tuan tidur tanpa bersuara?”
“Apa maksudmu?”
“Anda mendengkur. Aku dan keluargaku merasa terganggu karena dengkuranmu!”
Tuan Restarick tertegun. Sruuuttt! Sruuuttt! Tuan Restarick mengendus bau tak sedap.
“Bau apa, ini?”
“Ooo, kami sedang bersiap makan siang.”
Makan siang? Tiba-tiba Tuan Restarick merasa perutnya lapar.
“Ah, bagaimana kalau Tuan kuundang datang ke rumah kami? Tapi sebelumnya Tuan harus meminum ramuan ini dulu. Ramuan pengecil tubuh!” ujar si tikus sambil menyodorkan sebotol minuman mini. Tanpa berpikir panjang Tuan Restarick segera menenggak ramuan tersebut. Syuuuuut… tubuh Tuan Restarick menciut seukuran tikus.
“Lo, tubuhku?”
“Tak apa Tuan, ramuan ini hanya bekerja sebentar. Nanti tubuh Tuan akan kembali normal. Sekarang, marilah ikut ke rumahku. Istriku sudah menyiapkan makanan yang lezat.”
Tuan Restarick mengikuti si tikus. Wooow… Tuan Restarick baru menyadari betapa kotor dan berantakan rumahnya. Pakaian, perkakas rumah tangga, remah-remah makanan, semua tampak sangat besar seperti benda-benda raksasa berserakan.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR