Bobo.id - Apakah teman-teman tahu? Permasalahan sosial budaya di Indonesia sudah ada sejak lama, lo.
Posisi strategis Indonesia di jalur perdagangan dunia membawa keuntungan. Sayangnya, masuknya bangsa asing ke Indonesia juga membawa banyak dampak sosial dan budaya.
Misalnya, Belanda yang dahulu mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia, terutama dalam sektor perkebunan.
Karena itulah permasalahan sosial budaya bukan hal yang baru. Kira-kira apa saja permasalahan sosial budaya yang masih terjadi di masyarakat, ya?
Yuk, kita cari tahu bersama-sama!
Permasalahan Sosial Budaya di Indonesia
1. Eksploitasi Sumber Daya dan Alih Fungsi Lahan
Pada abad ke-17, Belanda membuka banyak lahan perkebunan di Indonesia dan menggunakan tenaga kerja pribumi secara paksa.
Sejak saat itu, eksploitasi lahan dan sumber daya terus berlangsung. Kini, jumlah penduduk terus meningkat setiap tahun, sementara luas lahan tetap sama.
Kebutuhan akan perumahan, industri, dan perkebunan menyebabkan alih fungsi lahan besar-besaran.
Sawah yang seharusnya untuk pertanian kini banyak berubah menjadi perumahan atau perkebunan komersial.
Baca Juga: Apa Saja Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Konflik Sosial? Materi IPS
Jika ini terus terjadi, ketahanan pangan Indonesia bisa terancam.
Selain itu, hutan-hutan yang dulunya menjadi daerah resapan air kini banyak dialihfungsikan menjadi perkebunan sawit atau kawasan industri.
Akibatnya, bencana seperti banjir dan kekeringan semakin sering terjadi. Jika deforestasi (penebangan hutan) tidak dikendalikan, lingkungan kita akan semakin rusak.
2. Kesenjangan Sosial dan Kemiskinan
Kesenjangan sosial sudah ada sejak zaman kolonial dan masih menjadi masalah hingga sekarang.
Perbedaan pendapatan yang besar antara kelompok masyarakat menyebabkan ketimpangan ekonomi.
Dulu, masyarakat hidup dengan cara berburu, bertani, dan berdagang.
Namun, perkembangan zaman menyebabkan sebagian orang yang memiliki akses ke pendidikan dan modal lebih mampu berkembang, sedangkan yang lain tertinggal.
Kemiskinan terjadi ketika seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
3. Ketimpangan Gender
Di Indonesia, perjuangan untuk kesetaraan gender sudah dimulai sejak zaman dulu oleh tokoh-tokoh seperti Ratu Kalinyamat, Cut Nyak Dien, dan Kartini.
Baca Juga: Penjelasan Lengkap Sifat Stratifikasi Sosial: Starfikasi Sosial Terbuka, Tertutup, dan Campuran
Namun, hingga saat ini, ketimpangan gender masih terjadi di berbagai bidang kehidupan.
Menurut World Economic Forum tahun 2020, Indonesia menempati peringkat ke-85 dari 153 negara dalam kesetaraan gender.
Ini menunjukkan bahwa masih banyak perempuan yang belum mendapatkan hak yang sama dalam pekerjaan, pendidikan, dan kehidupan sosial.
Kesetaraan ini akan tercapai jika laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama dalam segala bidang.
4. Kenakalan Remaja
Sebagai penerus bangsa, pemuda Indonesia seharusnya meneruskan semangat perjuangan para pendahulu.
Namun, saat ini banyak generasi bangsa yang terlibat dalam berbagai bentuk kenakalan, seperti:
a. Vandalisme
Dulu, setelah Proklamasi Kemerdekaan, rakyat Indonesia menulis kata "Merdeka" di berbagai tempat untuk menyebarkan semangat kebebasan.
Namun, kini banyak remaja yang melakukan aksi vandalisme dengan mencoret-coret tembok tanpa izin.
Tindakan ini merugikan pemilik bangunan dan mengotori lingkungan. Sebagai penerus bangsa, harusnya kita bisa menghormati hak milik orang lain.
Baca Juga: Cara Menghadapi Perubahan Sosial di Sekitar Kita, Materi Pendidikan Pancasila
b. Tawuran Pelajar
Sebelum merdeka, banyak pahlawan Indonesia berjuang melawan penjajah untuk membela tanah air. Namun, saat ini banyak pelajar justru bertengkar satu sama lain melalui tawuran.
Tawuran pelajar tidak hanya berbahaya bagi yang terlibat, tetapi juga mengganggu ketertiban umum.
Sebagai generasi penerus bangsa, seharusnya kita sebagai pelajar saling mendukung dan berkompetisi secara sehat.
Jadi, teman-teman jangan sampai terlibat tawuran pelajar, ya.
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VII (Edisi Revisi). Penulis: Muhammad Nursa’ban dan Supardi.
----
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR