Masih dikutip dari sumber yang sama, Bapak Husin Alatas, Pengajar Mata Kuliah Biofisika dan Kompleksitas, program studi S2 Biofisika, Institut Pertanian Bogor (IPB), mengungkapkan bahwa dalam paradoks liburan, orang merasa bahwa waktu yang dijalani saat melakukan aktivitas liburan terasa lebih cepat daripada saat melakukan aktivitas rutin seperti sekolah.
Bapak Husin menjelaskan bahwa di pikiran kita, liburan merupakan sesuatu yang menyenangkan.
Itu bisa terjadi karena ada produksi hormon dopamin yang banyak di otak. Mengapa bisa begitu?
Rupanya itu karena momen liburan memberikan pengalaman baru yang menyenangkan dan terekam lama dalam ingatan.
Produksi hormon dopamin itu bisa memengaruhi aktivitas otak.
Di sisi lain, otak kita mempunyai cara yang unik untuk mempersepsikan waktu dan memprediksi jeda waktu.
Nah, inilah yang kemudian memicu waktu bisa terasa lama atau bisa juga terasa singkat.
Psikolog Claudia Hammond mengungkapkan bahwa pikiran kita tentang waktu dipengaruhi oleh jumlah ingatan yang terbentuk.
Ketika kita melakukan sesuatu yang baru, maka waktu terasa cepat berlalu tetapi seluruh pengalaman di waktu singkat itu mengukir banyak kenangan.
Sebaliknya, saat kita melakukan kegiatan sehari-hari, ingatan yang tersimpan sangat sedikit.
Sekarang sudah tidak bingung lagi, kan, mengapa waktu terasa cepat berlalu saat kita sedang libur?
Baca Juga: Ternyata Seru! Ini Cara Agar Tetap Aktif dan Produktif di Hari Libur
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Source | : | Kompas.com,Daily Mail |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR