Pada 20 Maret 1950, Menteri Keuangan saat itu dijabat oleh Syafruddin Prawiranegara, membuat kebijakan yang cukup unik, yaitu "Gunting Syafruddin".
Melalui kebijakan ini, nilai uang kertas yang nominalnya Rp2,50 ke atas dipotong menjadi setengahnya.
Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah uang yang beredar terlalu banyak di masyarakat.
Langkah ini cukup berhasil membantu mengendalikan inflasi yang tinggi saat itu.
2. Gerakan Benteng
Pernah dengar tentang "Gerakan Benteng"? Ini adalah salah satu program pemerintah untuk memperkuat perekonomian nasional.
Tujuannya adalah mengganti sistem ekonomi kolonial warisan Belanda yang didominasi oleh perusahaan asing, menjadi sistem ekonomi yang dikuasai oleh bangsa sendiri.
Sayangnya, banyak pengusaha Indonesia yang saat itu belum siap bersaing dengan perusahaan asing, sehingga program ini belum berjalan sesuai harapan.
3. Finek (Finansial Ekonomi)
Pada masa Kabinet Burhanuddin Harahap, Indonesia mengirim delegasi ke Belanda untuk membicarakan kerja sama ekonomi, yang dikenal dengan istilah Finek.
Baca Juga: Apa Saja Kebijakan Pembangunan yang Diterapkan di Masa Orde Baru?
Namun sayangnya, usulan dari pihak Indonesia ditolak oleh Belanda. Karena itu, pemerintah Indonesia akhirnya mengambil langkah sepihak.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR