Bobo.id - Siap-siap, pada akhir pekan ini akan ada fenomena menarik di langit malam yaitu 'Pink Moon'.
Bersumber dari space.com, bulan purnama 'Pink Moon' diperkirakan akan terlihat bersama Spica, salah satu bintang paling terang pada 12 April mendatang.
Bulan purnama yang bersinar terang di bulan April ini menjadi bulan pertama musim semi di Belahan Bumi Utara, lo.
Lalu, kenapa fenomena ini disebut Pink Moon, ya?
Yuk, simak fakta menariknya dari artikel ini!
Fenomena Pink Moon
Fenomena Pink Moon disebut juga bulan merah muda karena terang cahayanya terlihat mera muda untuk beberapa saat.
Namun, nama Pink Moon bukan diperoleh dari warna tampaknya, teman-teman.
Bulan purnama Pink Moon mendapatkan julukannya dari mekarnya bunga liar yang disebut Phlox subulat a (atau 'lumut merah muda').
Bunga tersebut berasal dari Amerika Utara bagian timur.
Selain itu, bulan purnama Pink Moon juga dikenal sebagai Bulan Paskah yang digunakan untuk menentukan tanggal Paskah tiap tahunnya.
Baca Juga: Peneliti: Durasi Satu Hari di Uranus Makin Panjang, Berapa Jam Lamanya?
Pada tahun 2025 ini, hari raya Paskah jatuh pada hari Minggu, 20 April.
Fenomena Pink Moon akan tampak kecil di langit malam, tidak seperti supermoon yang terjadi saat Bulan berada di jarak terdekat Bumi.
Saat terbit, Pink Moon akan berada beberapa jam setelah titik puncaknya atau titik terjauhnya dari Bumi.
Waktu terbaik untuk mengamati bulan Pink Moon adalah saat terbit atau terbenam, yaitu sebelum matahari datang.
Mengenal Bintang Spica
Bersumber dari space.com, Spica merupakan bintang biner terang yang terlihat di konstelasi utara Virgo.
Tidak hanya karena kecerahan dan ukurannya, Spica dapat terlihat dari Bumi karena jaraknya sekitar 260 tahun cahaya dari Bumi.
Satu tahun cahaya sama dengan 9,5 triliun kilometer. Maka, 260 tahun cahaya sama dengan 2.470.000.000.000.000 kilometer.
Sebagai perbandingan, jarak matahari dari bumi sekitar 93 juta mil atau 150.000.000 kilometer.
Dari sudut pandang Bumi, Spica tampak seperti bintang tunggal, padahal merupakan bintang sistem biner.
Salah satu bintang jauh lebih terang dibandingkan dengan bintang lain.
Baca Juga: Tahukah Kamu? Ternyata Saraf Kita yang Hasilkan Rasa Sakit di Tubuh
Nama 'Spica' berasal dari frasa bahasa Latin yang mengatakan bahwa Virgo memegang 'bulir gandum.
Menurut NASA, bintang utama Spica kira-kira berukuran dua kali lipat Matahari dan hampir 2.000 kali lebih terang dari Matahari.
Suhu salah satu bintang Spica mencapai 22.000 derajat Celcius. Oleh karena itu, Spica mungkin suatu saat akan meledak menjadi supernova.
(Penulis: Grace Eirin)
----
Kuis! |
Apa itu Pink Moon? |
Petunjuk: cek di halaman ! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Penulis | : | Bobo.id |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR