Bobo.id - Halo, teman-teman! Kita baca bersama-sama dongeng anak Majalah Bobo hari ini, yuk!
Perjalanan Awan Hitam
Cerita oleh: Anita Ratnayanti
(Dilarang mengambil, mengunggah ulang, dan memperbanyak sebagian atau seluruh cerita tanpa sepengetahuan dan seizin pihak redaksi Majalah Bobo.)
Siang itu hujan akan turun. Segumpal awan hitam, melintas di langit. Tepat di atas sebuah desa kecil bernama Angsa Hijau. Gerakan awan itu lambat. Sebab, tubuhnya sarat dengan titik-titik air hujan.
Oh, aku tidak bisa terus berjalan. Tubuhku terasa amat berat. Aku harus segera menurunkan hujan. Biar berkurang muatan dalam tubuhku."
Awan hitam itu pun berhenti. Mengeluarkan hujan dari dalam tubuhnya. Desa Angsa Hijau basah oleh titik-titik airnya. Angin berembus terburu-buru ke arahnya.
Di bawah sana, orang-orang sedang menyiapkan pesta musim panas. Bisa rusak acara mereka gara-gara ulahmu!"
Awan hitam itu memandang ke bawah. la melihat orang-orang sedang menyiapkan pasar malam di tanah lapang. Beberapa kedai yang terbuat dari tenda dipasang di sana. Ada juga tempat permainan anak-anak. Ada komidi putar. Ada panggung boneka. Di tengah-tengahnya nampak setumpuk kayu bakar. Siap disulut pada pembukaan pasar malam nanti.
"Sebenarnya, aku tak tega menghancurkan kegembiraan mereka. Tapi, aku sudah tak kuat lagi berjalan," gumam awan dengan sedih.
"Aku akan menolongmu. Aku akan mendorong badanmu dengan tiupan anginku yang kencang. Bagaimana?" ujar Angin berbaik hati.
Awan Hitam itu merenung sejenak. Agak lama kemudian, ia menjawab, "Baiklah. Kita coba saja."
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR