Bobo.id - Sebut dan jelaskan struktur teks cerita fiksi!
Beberapa waktu lalu, teman-teman sudah belajar membedakan jenis cerita fiksi ilmiah dan fantasi.
Mari kita ingat lagi pengertian dari cerita fiksi.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, fiksi berarti rekaan, khayalan, dan tidak berdasarkan kenyataan.
Salah satu ciri dari cerita fiksi yaitu bersifat naratif, yang artinya bersifat menguraikan (menjelaskan dan sebagainya).
Kita tahu bahwa cerita yang ditulis dalam bentuk teks tentu memiliki struktur, yang berguna untuk memahami susunan cara penulisan cerita.
Yap, menulis cerita fiksi harus mematuhi kaidah struktur dan kebahasaan yang tepat agar dapat dipahami dengan mudah oleh pembacanya.
Kali ini, Bobo akan mengajak teman-teman mengenal struktur cerita fiksi dari artikel berikut ini.
Yuk, simak!
Ada beberapa struktur pembentuk teks cerita fiksi, berikut ini penjelasan lengkapnya.
Abstrak adalah cerita singkat dalam sebuah cerita panjang.
Baca Juga: 20 Contoh Kata Berimbuhan dengan Akhiran -itas, Materi Bahasa Indonesia
Sebenarnya, bagian abstrak ini tidak wajib ada di dalam cerita fiksi, namun untuk memudahkan pembaca masuk ke dalam cerita, pengarang sering membubuhkannya.
Bagian setelah abstrak disebut orientasi, berisi mengenai penjelasan tentang tokoh atau karakter utama dalam cerita.
Pengarang juga dapat menambahkan pengenalan tokoh pembantu, latar tempat dan kondisi yang terjadi di dalam cerita tersebut.
Bagian selanjutnya adalah komplikasi atau juga sering disebut konflik.
Pada bagian ini, pengarang akan memunculkan masalah yang dihadapi oleh karakter utama dan kaitannya dengan tokoh lain.
Tidak jarang akan ditemukan beragam pertentangan hingga konflik di antara tokoh-tokoh dalam cerita.
Selanjutnya, ada struktur yang disebut sebagai evaluasi.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi adalah penilaian. Sementara dalam struktur cerita, evaluasi yaitu proses pemecahan masalah.
Pada konteks ini, tokoh utama atau tokoh pembantu akan berusaha menemukan solusi dari konflik yang terjadi, sehingga permasalahan dapat diatasi.
Struktur yang terakhir yaitu resolusi, yang berarti proses penyelesaian masalah dan perubahan kondisi cerita setelah konflik selesai.
Ini bisa berupa akhir dari cerita, yang dapat menggunakan akhir bahagia atau sedih.
Baca Juga: Adakah Hewan yang Dikenal sebagai Pemangsa Burung? Ini Faktanya
1. Cerita fiksi dibuat berdasarkan cerita rekaan atau cerita nyata.
Maksudnya, pengarang dapat membuat cerita fiksi dengan terinspirasi dari peristiwa nyata, namun kemudian cerita tersebut bisa ditambah atau dikurangi oleh pengarang.
2. Tujuan cerita fiksi untuk menghibur dan menceritakan suatu peristiwa.
Cerita fiksi dibuat oleh pengarang untuk menghibur atau menceritakan peristiwa yang dibuat oleh pengarang.
3. Memiliki alur cerita yang menarik.
Biasanya, cerita fiksi menceritakan suatu peristiwa dengan kronologis dan alur yang jelas, sehingga pembaca dapat menikmati ceritanya.
4. Bahasa komunikatif.
Komunikatif, berarti mudah dipahami (dimengerti). Jadi, cara pengarang menyampaikan cerita rekaannya harus mudah dipahami oleh pembaca.
5. Teks fiksi memakai bahasa yang tidak baku dan menarik pembaca.
Berbeda dengan teks formal, cerita fiksi menggunakan bahasa yang tidak baku (sehingga disebut komunikatif), agar pembaca bisa menikmati alur cerita dengan mudah.
6. Cerita fiksi memberikan tekanan emosi dan perasaan pada pembaca.
Baca Juga: Perbedaan Cerita Fiksi Ilmiah dan Cerita Fiksi Fantasi, Materi Bahasa Indonesia
Karena menggunakan bahasa yang komunikatif dan tidak baku, pengarang biasanya menyajikan cerita fiksi dengan istilah-istilah yang dapat menyentuh emosi dan perasaan pembaca.
----
Kuis! |
Apa itu fiksi? |
Petunjuk: cek di halaman ! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR