Bobo.id - Halo, teman-teman! Kita baca bersama-sama dongeng anak Majalah Bobo hari ini, yuk!
Rumah untuk Lemari Jati
Cerita oleh: Dwi Pujiastuti
(Dilarang mengambil, mengunggah ulang, dan memperbanyak sebagian atau seluruh cerita tanpa sepengetahuan dan seizin pihak redaksi Majalah Bobo.)
Sebuah lemari jati terpajang di pojok galeri Pak Cipto, seorang pengrajin kayu dari Jepara. Tingginya dua setengah meter, berpintu tiga. Dihiasi ukiran bunga teratai, dan dipelitur mengilap. Gagang pintunya terbuat dari kuningan. Ah, Pak Cipto sangat bangga dengan hasil karyanya. la tak berniat menjualnya.
Diam-diam lemari itu merasa bangga akan dirinya. Pikirnya, dialah benda paling indah di galeri itu. Uh, lemari jati selalu menyombongkan diri.
"Suatu hari nanti seorang pembeli kaya raya akan membeliku dengan harga yang mahal. Aku akan dibawa ke rumahnya yang mewah."
Memang demikian impian semua lemari. Mereka berharap dirinya laku dijual dengan harga tinggi, lalu diletakkan di rumah yang indah. Lemari jati bahkan selalu membayangkan dirinya tinggal di kamar raja.
Suatu hari ada seorang petani berkunjung ke galeri. la mengelus-elus ukiran si lemari jati yang halus.
Si lemari jati berkata dengan sombong, "Rumahmu tak cukup bagus buatku, petani miskin!"
Si petani kemudian mengeluarkan semua uangnya dari dalam kantong. Ah, ternyata uangnya hanya sedikit. la sadar, tak mungkin bisa membeli lemari jati yang sangat indah itu. Dengan sedih hati, si petani lalu pulang.
Baca Juga: Dongeng Anak: Zobri Ingin jadi Burung
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR