Suara mendesis yang dilakukan ular, berasal dari udara yang keluar dan masuk ke mulut ular dan ke hidungnya.
Seperti manusia, suara mendesis ular dapat diibaratkan seperti manusia yang mengambil napas atau menghela napas dengan berat.
Cara Ular Mencium Aroma
Seorang profesor ekologi dan biologi evolusi di Universitas Connecticut, Kurt Schwenk menjelaskan bahwa ular bisa mencium menggunakan hidungnya.
Ketika ada aroma yang menarik, maka ular akan mengeluarkan lidah bercabangnya untuk menangkap aroma tersebut.
Setelah ular memasukkan kembali lidahnya, aroma unik dari lingkungan akan masuk ke dalam organ yang bernama vomeronasal.
Organ ini berada di atas langit-langit mulut ular.
Tidak hanya pada ular, kadal juga memiliki organ vomeronasal yang hanya terbuka ke dalam mulut namun terpisah dari rongga hidung.
Ular juga memanfaatkan organ tersebut untuk mendeteksi feromon, teman-teman.
Feromon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh hewan dan digunakan untuk berkomunikasi dengan hewan sejenis.
Pada ular, vomeronasal membantu dalam mendeteksi feromon yang dilepaskan oleh hewan lain.
Baca Juga: Mampu Regenerasi, Ini Hewan yang Bisa Kembalikan Organ Tubuh yang Hilang
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR