Misalnya, ada ular mamba hitam yang termasuk diurnal, namun juga ada ular piton yang nokturnal, sementara ular jagung termasuk krepuskular.
Keberagaman sifat ular ini disebabkan oleh berbagai alasan, teman-teman.
Beberapa jenis ular secara alami aktif pada waktu tertentu karena warisan genetik. Ada juga yang disebabkan oleh perilaku tidur dan sumber makanannya.
Ular juga bisa berevolusi menjadi diurnal, krepuskular, atau nokturnal untuk menyesuaikan potensi bahaya di sekitarnya.
Ular diurnal umumnya beradaptasi menggunakan kemampuannya menyesuaikan diri dengan suhu lingkungan.
Ular yang aktif di siang hari sering mencari batu dan area cerah untuk berjemur, lalu akan bersembunyi lagi saat suhu terlalu tinggi.
Sementara itu, ular nokturnal memilih mencari mangsa di malam hari dengan memanfaatkan kemampuan menyergap cepat.
Setelah berhasil memakan mangsanya, ular nokturnal akan tidur selama 20-23 jam setiap hari untuk mencerna makanannya.
Ular Bisa Tidur?
Jika ular dapat termasuk hewan diurnal dan nokturnal, ini berarti ular juga bisa tidur, Bo?
Yap! Ular dapat mengalami tidur REM dan tidur gelombang lambat.
Baca Juga: 31 Mei Hari Burung Beo Sedunia, Cari Tahu Fakta Unik Burung Beo, yuk!
Source | : | a-z-animals.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR