Bobo.id - Siapa yang tidak asing mendengar istilah galacticos jika dikaitkan dengan Real Madrid. Istilah ini seringkali digunakan Ketika Real Madrid mengisi skuad atau melakukan pembelian pemain-pemain bintang.
Istilah ini pernah dipakai Ketika Real Madrid mendatangkan Cannavaro, David Beckham, Ronaldo Nazario pada awal tahun 2000-an. Presiden Madrid, Florentino Perez, menjadi pendorong ide galacticos ini untuk segera dilakukan.
Apakah periode pembelian pemain-pemain bintang ini cukup sampai situ saja? Oh tentu tidak. Pada awal tahun 2010an, Real Madrid Kembali melakukan pembelian-pembelian hebat.
Nama Cristiano Ronaldo, dan Ricardo Kaka didatangkan pada bursa transfer yang sama pada tahun 2009. Ronaldo yang saat itu bisa dibilang pemain terbaik di dunia, dan Ricardo Kaka, pemain yang beberapa tahun sebelumnya berhasil menang Ballon d'or.
Real Madrid juga kemudian mengisi tim mereka dengan pemain-pemain seperti Ozil, Benzema, Bale. Tidak heran, mengapa Madrid begitu mendominasi Liga Champion pada decade 2010an.
Musim ini, sepertinya Madrid kembali lagi melakukan hal yang sama. Setelah awal musim 2024/25 sebelumnya mereka mendapatkan Kylian Mbappe dari PSG secara gratis, dan mendatangkan Jude Bellingham dari Dortmund pada awal musim 2023/24, mereka berhasil mengisi tim mereka dengan tambahan baru.
Menyambut musim 2025/26, Real Madrid berhasil mendatangkan Trent Alexander-Arnold dari Liverpool setelah ia putus kontrak dari Liverpool. Real Madrid juga berhasil memboyong Dean Huijsen dari Bournemouth setelah membayar klausul pelepasan Huijsen sebesar 50 juta Euro.
Jangan dilupa juga, bahwa musim depan Real Madrid akan memiliki pelatih baru. Pelatih baru yang mereka tunjuk juga bukan sembarang pelatih, sebab Xabi Alonso yang akan menjadi pelatih baru Real Madrid musim depan.
Bursa transfer baru saja dibuka, tetapi mereka sudah meresmikan kedatangan Huijsen, dan juga Trent Alexander-Arnold. Ini adalah sebuah sinyal pertanda bahwa Real Madrid berniat untuk kembali bersaing lagi musim depan.
Musim 2024/25 memang bisa dibilang tidak menjadi musimnya Madrid. Mereka gagal mendapatkan piala apapun di liga, dan berkali-kali dipermalukan, seperti melawan Barcelona. Dari 4 pertandingan melawan Barcelona, Madrid kalah semua.
Misi mereka menjadi juara bertahan di Liga Champions pun juga gagal. Real Madrid tersingkir di babak quarter final setelah disingkirkan oleh Arsenal dengan skor agregat 4-1. Kalah 3-0 di Emirates Stadium, dan kalah 2-1 di Bernabeu.
Baca Juga: Analisa Klub Manchester City, Revolusi Untuk Persiapan Musim Depan
Penulis | : | Gabriel Stanza |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR