Bobo.id - Teman-teman, bisakah kamu menebak berapa jumlah semua hewan di dunia yang kita tinggali ini?
Kira-kira, jumlahnya akan lebih banyak daripada spesies manusia atau tumbuhan tidak, ya?
Jika dibandingkan manusia, jenis hewan tentu berjumlah lebih banyak sehingga mereka dibagi menjadi beberapa klasifikasi atau kelompok.
Dalam ilmu taksonomi, kita mengenal ada lima kerajaan (kingdom) di dunia hewan dan tumbuhan.
Hewan termasuk ke dalam kingdom Animalia yang dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu kelompok vertebrata dan invertebrata.
Vertebrata adalah hewan bertulang belakang, sedangkan invertebrata adalah hewan tanpa tulang belakang.
Nah, di dalam Kingdom Animalia ini juga terdapat 9 anggota filum, yakni Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda, Echinodermata, dan Chordata.
Salah satu dari anggota kelompok filum di atas memiliki jumlah spesies terbanyak dibandingkan dengan hewan lain.
Apa hewan yang jumlah spesiesnya terbanyak di dunia?
Yuk, simak!
Tiga Juta Spesies Serangga
Baca Juga: Misterius dan Cerdas, Inilah Rahasia Kepintaran Otak Burung Gagak
Setiap tahun, para ilmuwan dapat menemukan lusinan spesies hewan yang jumlahnya bisa mencapai jutaan, tersebar di berbagai habitat.
Salah satu kelompok hewan memiliki keanekaragaman yang sangat besar, yaitu serangga.
Bersumber dari Livescience, seorang profesor Departemen Geografi dan Lingkungan di Universitas Hawaii mengemukakan bahwa diperkirakan ada 3 juta spesies serangga di bumi.
Jumlah ini setara dengan setengah dari seluruh spesies hewan di Bumi, lo. Luar biasa, bukan?
Jessica Ware, ahli biologi evolusi dan kurator zoologi invertebrata di American Museum of Natural History menyebutkan kelompok serangga dengan spesies terbanyak yaitu kumbang.
Berdasarkan hasil penelitian, ada hampir 400.000 spesies kumbang yang berkembang di planet kita.
Para ilmuwan mencari alasan di balik rahasia adaptasi serangga hingga mereka bisa berkembang begitu cepat dalam jumlah banyak.
Salah satu alasan yang memungkinkan adalah serangga ternyata sudah hidup selama hampir 500 juta tahun, sehingga disebut kelompok hewan tertua.
Kedua, meski kebanyakan serangga berumur pendek, mereka memiliki tingkat reproduksi yang lebih cepat dengan jumlah besar.
Meskipun jumlah serangga jauh melebihi jumlah spesies hewan lain, sebagian besar hewan sebenarnya juga punya jumlah spesies yang tidak bisa diremehkan.
Jumlah mamalia mencapai 5.500 spesies, amfibi 8.000 spesies, reptil sekitar 10.000-12.000 spesies, burung mencapai 5.300 spesies, dan ikan mencapai 34.000 spesies.
Baca Juga: Baru Tahu, Ternyata Ikan Pari Bisa Mengunyah dengan Cara Ini
Serangga Termasuk Arthropoda
Berdasarkan jenis filumnya, serangga termasuk ke dalam filum Arthropoda.
Arthropoda merupakan hewan invertebrata yang menjadi filum terbesar di antara anggota kingdom Animalia.
Mereka mencakup sekitar 80% dari seluruh spesies hewan di Bumi.
Arthropoda ini sering disebut juga sebagai hewan beruas, hewan berbuku, atau hewan bersegmen.
Hewan Arthropoda memiliki ciri-ciri umum seperti tubuh beruas-ruas (segmented), eksoskeleton (rangka luar) yang keras, dan anggota tubuh berpasangan.
Serangga yang kita temukan di daratan, ternyata masih bersaudara dengan krustasea di lautan.
Kelompok hewan Arthropoda mencakup banyak jenis hewan selain serangga, seperti krustasea (udang, lobster, krab), arakhnida (labah-labah, kalajengking), miriapoda (kelabang, lipan), dan lain-lain.
Serangga dapat menjadi pemangsa, pemakan tumbuhan, pemakan detritus, dan pengurai yang membantu dalam mengatur populasi organisme lain dan menguraikan bahan-bahan organik yang mati.
Bisa jadi, jumlah spesies serangga yang sangat banyak itu setara dengan fungsinya yang penting di dalam ekosistem.
----
Kuis! |
Apa saja filum dalam Kingdom Animalia? |
Petunjuk: cek di halaman 1! |
Lihat juga video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang pengetahuan seru lainnya, dongeng fantasi, cerita bergambar, cerita misteri, dan cerita lainnya? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo.
Source | : | Livescience |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR