Saat aphelion terjadi, Bumi berada pada jarak maksimumnya dari Matahari, yaitu sekitar 152 juta kilometer sampai sekitar 5 juta kilometer.
Bersumber dari space.com, adanya aphelion ternyata dapat membuat Matahari tampak 6,55 persen lebih redup daripada sinarnya pada bulan Januari.
Apakah ini juga memengaruhi kondisi suhu lingkungan di permukaan Bumi?
Menurut penjelasan BMKG, aphelion tidak memengaruhi fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan Bumi.
Jika akhir-akhir ini suhu lingkungan terasa lebih dingin, alasannya karena bulan Juli merupakan awal musim kemarau, teman-teman.
Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin, sehingga pergerakan massa udara dari Australia bergerak menuju Indonesia.
Massa udara ini kemudian melewati perairan Samudra Indonesia yang juga bersuhu dingin, sehingga beberapa wilayah di bagian selatan khatulistiwa terasa lebih dingin.
Cuaca atmoster Bumi disebabkan oleh kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat.
Kemiringan ini menentukan apakah sinar Matahari menyinari kita pada sudut rendah atau lebih langsung.
Perjalanan Cahaya Matahari
Cahaya Matahari bergerak melalui ruang angkasa dengan kecepatan sekitar 99.792 kilometer per detik.
Baca Juga: 3 Fenomena Alam yang Diprediksi Akan Terjadi Bulan Juli 2025
Source | : | BMKG,space.com |
Penulis | : | Grace Eirin |
Editor | : | Sarah Nafisah |
KOMENTAR