Bibi Mimi Jerami akan pergi ke acara reuni bersama teman-temannya hingga larut malam. Paman Gembul dipanggil untuk menemani Cidut. Biar lebih seru, Cidut juga mengajak Bobo dan adik-adiknya untuk menginap.
Sigit Wahyu
Cerita Bobo, Menakuti Pencuri
Bobo dan adik-adiknya selalu senang bermain di peternakan Bibi Mimi Jerami. “Ayo, kuajari membuat boneka jerami!” ajak Cidut. Mereka membuat boneka jerami yang besar. “Aku ingin membawanya pulang,” pinta Coreng..
Sigit Wahyu
Cerita Bobo, Menakuti Pencuri
Malamnya, Paman Gembul sudah terlelap lebih dulu. “Suara apa itu?” bisik Bobo saat mendengar suara langkah kaki di luar.
“Jangan-jangan ... pencuri!” Suara Cidut bergetar karena takut.
Sigit Wahyu
Cerita Bobo, Menakuti Pencuri
Anak-anak berusaha membangunkan Paman Gembul. Namun, Paman Gembul tidur terlalu pulas. Bobo memandang boneka jerami di sudut ruangan. “Semua pencuri takut pada Bibi Mimi. Kita dandani dia seperti Bibi Mimi,” ujarnya.
Sigit Wahyu
Cerita Bobo, Menakuti Pencuri
Anak-anak memandang dengan puas hasil kerja mereka. Setelah meletakkan Bibi Mimi Jerami palsu di teras rumah, mereka bisa tidur dengan tenang. “Tak akan ada pencuri yang berani masuk,” kata Cidut geli.
Sigit Wahyu
Cerita Bobo, Menakuti Pencuri
Namun, di tengah malam terdengar suara jeritan perempuan. Paman Gembul dan anak-anak terbangun dengan kaget. “Itu suara Ibu! Ibu dalam bahaya!” seru Cidut. Mereka semua segera berlari keluar.
Sigit Wahyu
Cerita Bobo, Menakuti Pencuri
“Siapa dia?” jerit Bibi Mimi Jerami saat melihat boneka jerami di teras rumah yang remang-remang. Paman Gembul yang tidak tahu tentang boneka jerami lebih terkejut lagi. “Kenapa bisa kembar?” serunya. Anak-anak tertawa. “Betul, kan, semua takut pada Bibi Mimi Jerami? Meskipun dia hanya palsu,” tawa Bobo sambil menunjuk boneka jerami yang memang tampak menakutkan di kegelapan. (Penulis: Vero - Dok. Bobo, Ilustrasi: Iman - Dok. Bobo)
KOMENTAR