Kurcaci Ngikngok punya biola ajaib . Yang mendengar bunyinya akan menari. Lihatlah, “Ngik ngok ngik …” kurcaci yang tak pandai menari pun jadi bisa menari.
KUSSUSANI
Biola Ajaib
Udara sangat panas. Kurcaci Ngikngok kepanasan. Kini ia lalu berteduh di bawah selembar daun besar. Ah, akhirnya ia tertidur. Tiba-tiba, datanglah gerombolan kurcaci nakal.
KUSSUSANI
Biola Ajaib
“Hihihi… kurcaci Ngikngok sedang tidur. Ayo kita ambil biolanya!” bisik mereka. Dan… whusssh… mereka menyambar biola itu. Lalu membawanya terbang.
KUSSUSANI
Biola Ajaib
Kurcaci nakal memainkan biola itu dari atas. “Aduh, hentikan….” keluh kurcaci Ngikngok. Tubuhnya jadi bergoyang dan menari. Padahal kurcaci Ngikngok sudah tua.
KUSSUSANI
Biola Ajaib
Untunglah Nirmala datang. Oh, mula-mula ia dan Oki ikut menari saat mendengar suara biola. Namun mereka segera menutup telinga dengan buah-buah merah.
KUSSUSANI
Biola Ajaib
“Fuih!” Nirmala menarik napas lega. Telinga mereka sudah tertutup. Mereka tak menari lagi. “Sim salabim!” Nirmala menyulap. Biola itu tiba-tiba lepas dari tangan kurcaci nakal.
KUSSUSANI
Biola Ajaib
“Ah, terima kasih Nirmala!” seru kurcaci Ngikngok. Kini ia memainkan biola itu. Hihihi… kini para kurcaci nakal menari-nari berputar-putar di udara. “Tolong… ampun… pusing…”
KUSSUSANI
Biola Ajaib
Enam kurcaci nakal itu akhirnya tergeletak lemas di tanah. Mereka jera. Kurcaci Ngikngok pamit pulang. “Sampai jumpa,” katanya melambai, lalu terbang dengan biola ajaibnya.(Cerita : Vanda Parengkuan/Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bisa Berubah-ubah, Ini Macam-Macam Cuaca yang Umum Terjadi di Indonesia
KOMENTAR