Pak Dobleh menyuruh Oki dan Felip mencari apel di tepi hutan. Di situ memang banyak pohon apel. Dan jika angin bertiup kencang, banyak apel jatuh berceceran.
KUSSUSANI
DK1
"Hmm, kita pasti dapat tart apel yang besar dari Pak Dobleh," gumam Felip. Tiba-tiba, "Hiiiheeeek..." seekor kuda mendatangi mereka. "Wuah, ini pasti Dewa Kuda. Gagah sekali," tebak Oki.
KUSSUSANI
DK1
Kuda itu kelihatannya lapar. Oki dan Felip memberinya apel sampai apel mereka hampir habis. "Wah, Dewa Kuda, jangan dihabiskan. Kami pulang dulu ya," pamit Oki agak panik.
KUSSUSANI
DK1
Setibanya di istana, "Lo, apelnya kenapa cuma dua buah?" Pak Dobleh heran. "Ng..., apelnya memang cuma sedikit..." bohong Felip. Esoknya, Pak Dobleh kembali menyuruh mereka.
KUSSUSANI
DK1
Oki dan Felip berhasil mendapat sekeranjang penuh apel. Namun, kuda besar itu datang lagi. "Kalau kita tidak memberinya apel, kita bisa disihir jadi kodok, Lip!" ujar Oki.
KUSSUSANI
DK1
Kuda itu lagi-lagi menghabiskan apel Oki dan Felip. Nirmala dan Pak Dobleh jadi curiga. Keesokan harinya, seorang Ksatria datang. la kehilangan kudanya. Nirmala tiba-tiba teringat pada Oki dan Felip.
KUSSUSANI
DK1
"Sim salabim!" ia memutar-mutar tongkatnya. Tampaklah bayangan Oki dan Felip. "Itu kudaku!" seru si Ksatria. Nirmala dan Ksatria lalu menyusul ke tempat Oki dan Felip. "Jangan ditangkap! Ini Dewa Kuda!" ujar Oki. Ksatria itu tertawa.
KUSSUSANI
DK1
"Ini kuda jenis Percheron. Kuda kuat yang menjadi pilihan para ksatria," ujar Ksatria menerangkan. "Kuda Ksatria? Pantas makannya banyak sekali... Apel kami sampai habis!" Ups. Oki telanjur buka rahasia. Nirmala tertawa.melihatnya
(Cerita : Vanda Parengkuan/ Ilustrasi:Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Seru Dimainkan Ramai-Ramai, Ini Aturan Permainan Tradisional Gobak Sodor
KOMENTAR