Suatu hari, Pak Guru bercerita tentang penyu. Para kurcaci mendengar penuh perhatian. "Kalau ingin melihat telur penyu, pergilah ke pantai," ujar Pak Guru
KUSSUSANI
Penyu Bertelur
Aku mau lihat! Nanti malam, kita sama-sama ke pantai ya!" ajak Oki. Semua kurcaci setuju.
"Ajaklah kakak kalian yang sudah besar untuk menjaga," pesan Pak Guru.
KUSSUSANI
Penyu Bertelur
Malamnya, mereka pergi ke pantai. Menunggu dengan sabar di balik batu.Tak lama kemudian, muncullah seekor penyu.
Perlahan-lahan ia merangkak naik ke pasir pantai.
KUSSUSANI
Penyu Bertelur
Asyiik! Penyunya datang!" teriak Oki. "Asyiiik, ayo kita lihat dia bertelur!" teriak kurcaci yang lain. "Aku sudah tak sabar ingin
lihat telurnya," seru yang lainnya sambil melompat girang.
KUSSUSANI
Penyu Bertelur
Tapi, mendengar ribut-ribut, penyu itu segera masuk kembali ke laut. Para kurcaci pulang dengan kecewa.
Esoknya, Oki menceritakan hal itu pada Nirmala.
KUSSUSANI
Penyu Bertelur
"Bukan begitu cara melihat penyu bertelur. Kalian tidak boleh bergerak dan bersuara sebelum penyu bertelur," ujar Nirmala.
"Nanti malam, biar aku ikut bersama kalian."
KUSSUSANI
Penyu Bertelur
Malamnya, Nirmala ikut ke pantai. Hei, hei, ada dua penyu muncul. Kali ini, para kurcaci tidak bergerak dan tidak bersuara. Penyu-penyu itu menggali pasir. Dan... tampaknya mereka sudah mengeluarkan telur. "Ayo kita lihat!" ajak Nirmala. Wow! Saat para kurcaci melihat telur, penyu-penyu itu diam saja. "Waah, sifat penyu memang aneh ya..." Oki kagum pada kepandaian Nirmala. (Cerita: Vanda Parengkuan/Dok. Bobo; Gambar: Iwan Darmawan/Dok.Bobo)
KOMENTAR