Nirmala dan Oki membawa gambar model sepatu. "Ratu ingin memesan sepatu seperti ini. Apa besok bisa jadi?" ujar Nirmala sambil menyerahkan gambar itu pada Pak Kadir.
KUSSUSANI
SP1
"Mmm, sebenamya bisa. Tapi... hari ini aku ingin menyemir rumahku dengan semir penghangat. Kalau malam, kamarku dingin karena lembab," ujar Pak Kadir bingung.
KUSSUSANI
SP1
Nirmala memperhatikan rumah Pak Kadir. Hmm, tampak lumut dimana-mana. Tiba-tiba terdengar suara cicak-cicak di dinding. "Ckk ckk ckk..." Aa, Nirmala mendapat akal.
KUSSUSANI
SP1
"Pak Kadir! Aku minta semir penghangat dan kain-kain perca, ya," ujar Nirmala. Pak Kadir segera mengambilnya. Nirmala mengoleskan kain perca itu ke semir penghangat.
KUSSUSANI
SP1
Peri cantik itu lalu mengayunkan tongkat wasiatnya, "Sim salabim!" Oow, kain-kain perca itu melayang ke arah cicak-cicak di dinding. Lalu membalut kaki-kaki mereka.
KUSSUSANI
SP1
"Sim salabim!" Ooow! Cicak-cicak itu kini jadi besar. Mereka mulai merayap di dinding. Semir penghangat pun teroles di
dinding luar itu. "Hahaha, kalian pintar!" puji Pak Kadir.
KUSSUSANI
SP1
"Sekarang aku tak perlu menyemir rumahku. Dan bisa membuat sepatu pesanan Ratu Bidadari. Hmm, dan nanti malam aku tak akan kedinginan..." ujarnya gembira. la pun mulai bekerja. Malamnya, tertidur nyenyak di kamar yang hangat.
Esoknya, sepatu Ratu selesai dibuat! Hmm, berkat pertolongan cicak-cicak di dinding.
(Cerita: Vanda Parengkuan/Dok. Bobo; Gambar: Iwan Darmawan/Dok. Bobo)
KOMENTAR