Paman Kikuk dan Husin berlibur ke Singapura . “Kita ini turis, Sin. Jadi, bergayalah seperti turis, seperti aku ini,” pamer Paman Kikuk. Husin hanya geleng kepala melihat penampilan Paman Kikuk.
KUSSUSANI
A1
Paman Kikuk berjalan sambil mengunyah permen karet. Dia lemparkan bungkus permen ke gerumbulan bunga. Beberapa orang di situ memperhatikan ulah Paman Kikuk.
KUSSUSANI
A1
“Ssh... Paman! Jangan buang sampah sembarangan,” bisik Husin. Paman Kikuk cuek. Kali ini, dia menyemburkan kunyahan permen karet ke gerumbul bunga. Ada seorang perempuan yang mengikuti Paman kikuk.
KUSSUSANI
A1
“Sst... Sin, sepertinya, orang-orang di sini mengagumi gayaku, deh. Lihat, bahkan ada yang suka curi-curi pandang padaku,” ujar Paman Kikuk. “Idih, Paman jangan norak, ah,” omel Husin tak peduli.
KUSSUSANI
A1
“Sin, ayo kita naik kereta bawah tanah. Tapi jangan norak, ya. Ntar aku ajari cara beli tiketnya, deh,” celoteh Paman Kikuk. Sebelum sampai di stasiun, Paman Kikuk membeli es krim.
KUSSUSANI
A1
“Paman, kita tidak boleh makan di kereta,” nasihat Husin. “Ah, kita ini turis, Sin. Turis, mah, bebas mau ngapain,” kilah Paman Kikuk. Kereta penuh. Paman Kikuk dan Husin terpaksa berdiri.
KUSSUSANI
A1
Ketika kereta jalan, hentakannya cukup kuat. Paman Kikuk kehilangan keseimbangan dan... CROTT! Es krimnya terlempar tepat di muka seorang penumpang. Paman Kikuk juga terjatuh.
KUSSUSANI
A1
Perempuan yang mengikuti Paman Kikuk segera menangkapnya. “Anda ditahan karena sudah melanggar banyak tata tertib kota ini,” kata perempuan itu. Ternyata, ia adalah petugas ketertiban yang menyamar. (Cerita : Joko/ Dok. Bobo; Ilustrasi: Sabariman R. Dok. Bobo) )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Cara Mudah Memindahkan Tabel dari Excel ke Word Agar Hasilnya Rapi dan Sama
KOMENTAR