Husin cemas karena Paman Kikuk belum muncul. Padahal, bus rombongan liburan sudah hendak berangkat. Ketika semua peserta mulai masuk bus, baru tampak Paman Kikuk berlari tergopoh-gopoh.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Paman dari mana? Hampir saja kita enggak jadi berlibur,” omel Husin. “Sori, Sin. Aku tadi mampir ke toko beli handycam,” kata Paman Kikuk. “Beli handycam...?” Husin terkejut.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Iya, Sin. Aku beli khusus untuk mendokumentasikan liburan kita ini,” pamer Paman Kikuk. Tak lama kemudian, Paman Kikuk sudah sibuk mengambil gambar orang-orang dalam bus.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Senyum, ya. Ayo, semuanya bilang bunciiis...!” pinta Paman Kikuk. Orang-orang dalam bus pun bergaya. Paman Kikuk menyuting dengan lagak seorang kameramen jagoan.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Paman, ayo ikut berenang. Mumpung di pantai, nih!” ajak Husin. “Ogah! Kamu berenang saja. Biar aku syuting kamu,” kilah Paman Kikuk. Husin pun segera berlari menyongsong ombak.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Wah, liburan ini menyenangkan sekali, Paman. Benar-benar asyiiik... banget!” ujar Husin. “Tentu, Sin. Apalagi, kita punya dokumentasinya sekarang. Kamu bisa lihat lagi acara liburan ini kapan saja,” kata Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Paman, ayo, diputar hasil rekamannya. Aku mau lihat hasilnya,” pinta Husin. Paman Kikuk lalu mengaktifkan handycam-nya. “Kok, gambarnya enggak muncul?” kata Paman Kikuk sambil membolak-balikkan handycam-nya.
KUSSUSANI
Handycam Paman Kikuk
“Tadi sudah pencet tombol rekamnya belum, Paman?” tanya Husin. “Tombol rekam? Oiya, aku lupa, Sin!” kata Paman Kikuk. “Yaaah... cape deeh, Paman...,” keluh Husin. (Cerita: Joko S.P./Dok. Bobo; Ilustrasi: Sabariman R./Dok. Bobo).
KOMENTAR