“Hari ini membosankan sekali,” keluh Paman Kikuk. “Aku sama sekali tidak ingin melakukan apa pun.” Paman Kikuk merebahkan diri di atas sofa.
KUSSUSANI
Mati Gaya
“Paman, tumben diam saja? Lagi sakit?” selidik Husin. “Hari ini, aku pengin diam saja, Sin. Aku lagi mati gaya, nih,” ujar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Mati Gaya
“Kebetulan sekali”, pikir Husin. “Berarti sehari ini tidak akan terjadi kekacauan. Aku bisa undang teman-temanku ke rumah.” Husin menelepon teman-temannya.
KUSSUSANI
Mati Gaya
Teman-teman Husin berdatangan. “Aman! Paman Kikuk sedang mati gaya hari ini. Kita bisa main dengan tenang. Pokoknya aman, deeeh...,” jelas Husin.
KUSSUSANI
Mati Gaya
Mereka akan bertanding adu cepat tamiya modifikasi mereka masing-masing. Husin sudah menyiapkan arenanya. Husin dan teman-temannya bermain dengan gembira.
KUSSUSANI
Mati Gaya
Paman Kikuk tampak masih malas-malasan di sofa. Uf, tapi, ada yang mengganjal punggungnya. O, rupanya buku Husin terselip di sana. Paman Kikuk mengambil dan bermaksud melemparkannya ke meja.
KUSSUSANI
Mati Gaya
Sayang, lemparannya terlalu keras hingga mengenai vas bunga. PYAR! Vas itu jatuh tepat mengenai kepala Asta yang sedang tidur. Asta terkejut dan lari kalang kabut sambil menggonggong kesakitan.
KUSSUSANI
Mati Gaya
Karena masih mengantuk, Asta menabraki apa saja yang ada di depannya. Termasuk arena bermain Husin dan teman-temannya. “Pamaaan...!” pekik Husin jengkel. (Cerita: Joko Setyo Purnomo/Ilustrasi: Sabariman R)
KOMENTAR