“Sin, hari libur besok, kita naik gunung!” ajak Paman Kikuk tiba-tiba. “Serius, Paman?” tanya Husin. Sebab, biasanya, Paman Kikuk paling malas ke gunung. “Tentu, dong, aku ingin hidupku lebih menantang!” tekad Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
“Lihat Sin, teman-temanku meng-upload foto mereka di facebook. Ada yang keliling dunia, naik gunung, menyelam. Masak aku kalah eksis?” Paman Kikuk menunjukkan foto teman-temannya. Hi hi, kini Husin tahu maksud pamannya!
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
Keesokan harinya, Paman Kikuk bersiap naik gunung. Ya ampuuun, dia tampil super gaya! Tak lupa, dia membawa kamera yang besar. “Apa tidak repot berpakaian begitu, Paman?” sindir Husin. “Yang penting keren kalau difoto!” sahut Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
Ternyata betul, lo! Saat mendaki gunung, Paman Kikuk kerepotan. Dia merasa gerah dan keberatan. Tetapi, ups, yang lebih repot lagi, sebentar-sebentar Paman Kikuk minta difoto! “Nanti di rumah, tolong upload-kan foto-fotoku di facebook, ya, Sin!”
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
Hosh-hosh, Paman Kikuk kelelahan. Padahal, pendakian menuju puncak gunung masih jauh. “Ayo, Paman, Semangaaat!” seru husin. “Kalau bukan demi eksis di facebook, aku enggak mau naik gunung, deh!” keluh Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
Akhirnya, Paman Kikuk menyerah juga. “Ayo Sin, kita turun! Yang penting, aku sudah dapat banyak foto untuk di-upload!” ajak Paman Kikuk. “Huuu, Paman cuma menang gaya!” sindir Husin. Guk-guk! Asta setuju.
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
Sesampainya di rumah, Paman Kikuk langsung mengutak-atik kameranya sambil memandangi kembali foto-fotonya. Tiba-tiba, klik! Dia salah memencet tombol. Celaka, foto-foto di kamera terhapus semua!
KUSSUSANI
Demi Eksiiis
“Hwaaa! Bagaimana ini, Sin, aku enggak bisa upload foto, dong!” Paman Kikuk panik. “Paman naik gunung lagi saja! Demi eksiiis!” sindir Husin. “Naik gunung lagi?!” Paman Kikuk menepuk dahinya. Oalaah… (Cerita: Dwi; Ilustrasi: Sabariman R)
KOMENTAR