Paman Kikuk dan Husin makan siang di rumah makan yang baru dibuka dekat komplek mereka. “Kita duduk lesehan saja, Sin… supaya makannya lebih nikmat!” ujar Paman Kikuk. “Oke, Paman…” sahut Husin.
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
Baru saja Paman Kikuk dan Husin duduk, pelayan rumah makan sudah menghidangkan beraneka makanan. “Lo, aku belum pesan, kok sudah dihidangkan?” protes Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
“Di sini, semua makanan dihidangkan di meja. Bapak nanti hanya membayar makanan yang dimakan saja!” Pelayan menjelaskan. Setelah pelayan itu pergi, Paman Kikuk dan Husin segera makan dengan lahap.
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
“Aku ke toilet dulu, Paman!” pamit Husin seusai makan. Tak lama setelah Husin pergi, seekor kucing melompat naik ke meja. Kucing itu mencuri seekor ikan. “Hush, dasar kucing badung!” gerutu Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
Pelayan datang untuk mencatat piring makanan yang kosong. “Piring ikan jangan dicatat, Pak. Bukan aku yang memakannya, tapi kucing itu!” Paman Kikuk menunjuk si kucing. Tetapi, ups, kucing itu menghilang!
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
“Mana kucingnya?!” “Tadi ada di sana! Aku enggak bohong!” Paman Kikuk dan Pelayan saling ngotot. Husin yang baru datang, jadi bingung. Tiba-tiba, si kucing badung kembali naik ke meja. “Eh, kucing!” seru Husin.5
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
Paman Kikuk dan Pelayan kaget melihat kucing itu. Paman Kikuk spontan melempar tasnya ke arah si kucing. Brak! Prang! Celaka, lemparan itu mengenai piring-piring lauk yang tersisa. Piring-piring itu jatuh dan pecah.
KUSSUSANI
Eh, Kucing!
“Bapak harus membayar semuanya!” “Apa?! Bukan aku yang berulah, tapi kucing itu!” Paman Kikuk dan Pelayan kembali berdebat. Padahal, di pojokan, si kucing justru asyik menyantap makanan yang dicurinya. (Cerita : Dwi; Ilustrasi: Sabariman R.)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Sudah Banyak Minum, Tapi Masih Sering Kehausan? Bisa Jadi Ini Sebabnya
KOMENTAR