“Mak Konde, apa enggak capek latihan kolintang setiap hari?” tanya Bona. “Capek, sih. Tetapi tidak kami rasakan. Kami, kan, mau pentas tanggal 17 Agustus nanti. Kalian datang, ya,” jawab Mak Konde dengan bersemangat.
“Boleh kami coba memainkannya?” tanya Bona. “Tentu saja boleh,” jawab beberapa orang nenek, teman-teman Mak Konde. “Ah, alat ini terlalu berat,” keluh Kaka.
“Acara hari ini akan diiringi oleh kolintang yang dimainkan oleh para lansia,” seru pembawa acara dari atas panggung. Mak Konde dan teman-temannya naik ke atas panggung. Tanpa sengaja, ada nenek yang tersandung.
“Duh, kakiku terkilir. Bona, bisakah kamu menggantikanku?” tanya seorang nenek. “Siapa yang akan menggantikanku?” tanya nenek lainnya.
“Tenang saja, Nek. Aku akan menggantikan kalian berdua. Untung aku sudah pernah latihan bersama,” hibur Bona.
“Syukurlah ada Bona yang menggantikan kami. Terima kasih juga buat Ola yang sudah membantu kaki kami,” ucap kedua nenek.
Sumber: Arsip Bobo. Cerita: Ana, Ilustrasi: Mono
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sylvana Toemon |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR