Monyet ekor babi adalah hewan langka di Indonesia. Mereka masuk dalam keluarga monyet purba. Monyet jenis ini disebut juga sebagai Simakobu. Monyet ini termasuk 25 jenis primata terancam punah.
Ekornya mencuat
Ekor monyet mencuat ke atas seperti ekor pada babi. Itulah mengapa monyet tersebut dinamakan monyet ekor babi. Ekor bagian bawahnya berdiri ke atas, namun bagian atas bengkok ke bawah. Monyet ekor babi hidup di hutan dataran rendah, mulai dari Semenanjung Indocina, Kalimantan, sampai Pulau Sumatera.
Memancungkan bibirnya saat bertemu
Tubuhnya ditumbuhi bulu berwarna hitam-coklat. Bulu warna hitam sangat dominan di tengah-tengah bagian atas kepalanya. Hidungnya pesek dan seperti menghadap ke atas. Mereka juga memiliki lengan panjang dan kuat. Hal unik lainnya, jika monyet ekor babi ini bertemu, mereka akan menyapa dengan cara memancungkan bibirnya.
Hidup berkelompok
Monyet ekor babi suka berkeliaran di permukaan tanah. Mereka hidup berkelompok, terdiri dari puluhan ekor anggota. Dalam satu kelompok kecil terdapat satu monyet jantan, beberapa monyet betina, dan anak monyet.
Monyet ekor babi merupakan binatang yang aktif pada siang hari. Mereka adalah hewan omnivora yang makan buah, biji, dan serangga. Meskipun sebagian masa hidup mereka dihabiskan di atas tanah, tetapi mereka juga pintar naik ke pohon. Bahkan di beberapa daerah, mereka dijadikan sebagai pemetik kapas.
Monyet ini diperkirakan sudah mengalami penurunan hingga 80 persen dalam 10 tahun terakhir. Pada 2006 jumlah populasinya diperkirakan sekitar 6.700 – 17.300 ekor. Penurunan tersebut diakibatkan oleh perburuan liar dan rusaknya habitat akibat perambahan hutan.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Syanne Ayuresta |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR