Biasanya zebra cross atau tempat penyeberangan jalan bagi pejalan kaki hanya berupa garis-garis putih dan hitam saja. Tetapi di beberapa kota di dunia ada berbagai tempat penyeberangan yang lucu, lo, teman-teman! Yuk, intip!
Zebra cross, si garis putih tempat menyeberang jalan
Zebra cross terdiri atas garis-garis putih dan hitam yang masing-masingnya memiliki tebal 300 milimeter dan jika dijumlahkan, sebuah zebra cross memiliki panjang 2.500 milimeter. Tujuan dibuatnya zebra cross atau penyeberangan jalan ini adalah agar pejalan kaki bisa mendapatkan kesempatan menyeberang jalan terlebih dulu jika jalan yang dilalui sedang ramai oleh kendaraan bermotor.
Salah satu alasan mengapa penyeberangan jalan dinamakan zebra cross adalah karena bentuknya yang belang hitam dan putih mirip kulit zebra, teman-teman.
Pertama kali diperkenalkan oleh perdana menteri
Meski tidak ada sejarah yang pasti mengenai kapan zebra cross pertama kali dibuat, namun konon kabarnya tempat penyeberangan ini pertama kali diperkenalkan oleh seorang perdana menteri. Perdana Menteri Inggris bernama James Callaghan pada tahun 1948, dan resmi dijadikan peraturan hukum pada tahun 1951.
Tak hanya hitam dan putih
Eits! Tapi jangan salah, lo! Sebab penyeberangan jalan tidak hanya berupa garis hitam putih biasa. Di beberapa tempat ada zebra cross yang memiliki bentuk-bentuk unik. Misalnya di Roma, Italia, ada sebuah zebra cross berbentuk sisir. Alasannya, sebab di dekat sana ada sebuah salon bernama Bubbles Hair, dan agar orang yang melintas atau mencari salon tersebut bisa segera mengetahui lokasinya.
Berbeda dengan Roma, di Brazil ada sebuah zebra cross berbentuk barcode atau kode di balik kemasan sebuah produk. Hal ini menandakan bahwa di sekitar penyeberangan tersebut terdapat sebuah mal yaitu Shopping Curitiba.
Tetapi yang paling unik adalah di India, teman-teman. Di sana ada sebuah di mana zebra cross dibuat benar-benar menyerupai kulit zebra yang asli, lo! Garis-garis pada zebra cross tidak lurus, melainkan memiliki motif sendiri. Konon, hal ini berkaitan dengan promosi wisata dari Afrika Selatan yang pernah diadakan di India.
Penulis | : | Petronela Putri |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR