Paman Kikuk dan Husin sedang asyik menonton berita festival salju di Jepang. “Bagus, ya, Paman. Ada patung es, tiruan istana dari es…. Hebat!,” puji Husin. “Ah, biasa saja,” tukas Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
“Idih, kok, gitu, sih…?” protes Husin. “Soalnya, aku juga bisa bikin yang seperti itu, Sin. Jangan lupa, pamanmu ini seniman hebat,” kilah Paman Kikuk. “Seniman, yaaa…,” goda Husin.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
“Mau bukti? Besok, aku buktikan. Jangan kaget, ya, kalau kamu melihat karya pamanmu ini tak kalah hebat dari para pematung di Jepang itu,” sumbar Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
Keesokan harinya, Paman Kikuk memesan dua batang balok es besar. Dia letakkan es itu dalam garasi. Tak lama kemudian, Paman Kikuk tampak sibuk memahat balok-balok es itu.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
Paman Kikuk bekerja sendiri. Husin tidak boleh melihatnya. Paman Kikuk mau bikin Kejutan, katanya. Menjelang siang, Paman Kikuk istirahat. Karena terlalu capek, dia tertidur.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
Cukup lama Paman Kikuk tertidur. Ketika terbangun, dia buru-buru ke garasi. Terlambat. Sebagian es sudah mencair membanjiri garasi. “Pamaaan… patung esnya sudah jadi beluuum?” teriak Husin dari balik pintu.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
“Jangan berisik, Sin! Ntar juga tahu sendiri!” omel Paman Kikuk. Setelah berpikir cukup keras, akhirnya Paman Kikuk mendapat ide untuk menyelesaikan patungnya.
KUSSUSANI
Patung Es Abstrak
“Patung apaaa ini?” tanya Husin bingung. “Ini seni kontemporer, Sin. Kalau seni lukis, ya… seni abstrak, gitu. Ah, percuma. Kamu harus belajar seni dulu biar bisa paham,” tutur Paman Kikuk. He he… Paman Kikuk bisaaa saja! (Cerita : Joko /Ilustrasi: Sabariman R)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
KOMENTAR