“Mumpung masih liburan di Legung, kamu harus merasakan tidur di pasir, Kikuk,” saran Pak Rodin. Malam itu, Paman Kikuk , Husin , dan Pak Rodin ngobrol di halaman rumah yang berpasir.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
“Malam ini, kami mau menginap di sini. Teman saya ini ingin merasakan kasur pasir,” kata Pak Rodin kepada saudaranya. “Wah, boleh saja. Tapi, sebelumnya, mari kita makan malam dulu,” ajak saudara Pak Rodin.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
Paman Kikuk dan Husin disuguhi makanan khas Legung yakni nase palempeng. “Wah, ikan asinnya mantap! Nasi jagungnya juga gurih. Cocok banget,” puji Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
Selesai makan, mereka berkumpul di halaman depan. Beberapa orang mengobrol sambil berbaring di pasir yang lembut. Paman Kikuk ternyata merasa tidak nyaman tiduran di atas pasir.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
Paman Kikuk mengeluarkan kantong tidurnya. “Kau tak perlu pakai itu, Kikuk. Pasir ini lembut dan bersih. Coba, deh,” saran Pak Rodin. “Maaf, beginilah caraku tidur kalau aku sedang berkemah,” kilah Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
“Wah, asyik, lo, Paman. Pasirnya lembut, deh,” goda Husin. Paman Kikuk pura-pura tidur. Saat lewat tengah malam, mendadak hujan turun dengan lebat.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
Husin dan Pak Rodin langsung bangkit dan berlari masuk rumah. Sementara, Paman Kikuk tampak kerepotan keluar dari kantong tidurnya.
KUSSUSANI
Tidur di Pasir
“Untung kita tidak pakai kantong tidur, ya, Pak Rodin. Jadi, enggak basah, deh…,” ujar Husin sambil melirik Paman Kikuk. Pak Rodin tersenyum. Paman Kikuk menggerutu. (Cerita : Joko /Ilustrasi: Sabariman)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Hindari Predator, Ini 5 Hewan yang Bisa Menggulung Diri Seperti Bola
KOMENTAR