Teman-teman, jika kamu berkunjung ke Banjarmasi, Kalimantan Selatan, jangan lupa untuk mengunjungi 6 tempat ini, ya!
Namanya Pasar Terapung Lok Baintan. Pasar unik ini terletak di Desa Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Konon, pasar terapung ini sudah ada sejak Kesultanan Banjar, lo.
Sesuai dengan namanya, pasar ini terapung di atas sungai. Setiap pedagang menjual barang dagangannya di atas perahu, begitupun dengan pembeli. Jadi, proses jual-beli terjadi di atas air. Diperkirakan, ada 70 – 100 perahu yang berjualan di pasar apung.
Jika kamu ingin mengunjungi tempat ini, kamu harus berangkat sebelum matahari tebit karena pasarnya hanya buka dari pukul 06:00 – 08:00. Untuk mencapai lokasi ini, kamu bisa menggunakan perahu kelotok. Jarak tempuhnya sekitar 40 menit dari Kota Banjarmasin.
2. Museum Wasaka
Namanya Museum Wasaka. Museum ini berada di Jalan Kampung Kenanga Ulu RT 14, Banjarmasin. Museum ini dulunya rumah tinggal milik Datuk Djalal, rumah ini didirikan pada tahun 1810. Tetapi, pada 10 November 1991, rumah inipun diubah menjadi Museum Wasaka.
Bagian depan museum menampilkan foto Gubernur Kalimantan Selatan yang pertama hingga yang terbaru. Di bagian tengah, di lorong sebelah kanan, ada teks proklamasi yang berisi pernyataan warga Kalimantan Selatan untuk bergabung dengan NKRI.
Museum Wasaka menyimpan benda bersejarah yang berhubungan dengan perjuangan rakyat Kalimantan Selatan saat melawan penjajah Belanda. Selain itu, ada juga senjata modern dan tradisional milik rakyat Banjar, seperti senapan angin yang badannya terbuat dari kayu.
Oiya, ada juga pakaian barajah yang terdiri dari baju kaus dalam, baju luar, ikat kepala, dan babat. Pakaian ini biasanya ditulis mantra-mantra. Konon, mantra itu bisa membuat pemakainya kebal dari serangan musuh.
3. Masjid Sultan Suriansyah
Selanjutnya, kamu bisa mengunjungi Masjid Sultan Suriansyah. Masjid ini dibangun pada masa pemerintahan Sultan Suriansyah (1526 – 1550), beliau adalah Raja Banjar pertama yang menganut agama Islam.
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR