Pasti sering muncul pertanyaan apakah air hujan bisa diminum? Atau pertanyaan lain seperti, apa saja yang terkandung dalam air hujan?
Kandungan air hujan berasal dari reaksi zat-zat yang ada di atmosfer dengan butiran air yang melewatinya. Selain itu, air ini juga bereaksi dengan gas yang terdapat di atmosfer.
Zat-zat yang ikut bercampur dengan air hujan berupa zat padat yang mudah larut dan gas. Kandungan air hujan berbeda-beda dan tergantung pada tempatnya. Akibatnya, kandungan air hujan akan berbeda-beda di setiap tempat.
Di daerah laut terbuka sampai daerah yang dekat dengan pantai, air hujan akan mengandung garam, CO2, dan bersifat asam.
Air hujan di darat pun punya kandungan yang berbeda. Kandungan garamnya jauh lebih sedikit. Apalagi jika di kota-kota yang padat penduduknya, seperti Jakarta, banyak berasal dari sisa-sisa polusi udara.
Jadi, kandungan air hujan itu tergantung dari kondisi geologi, jumlah penduduk, dan aktivitas yang dilakukan oleh manusia di daerah itu.
Nah, melihat kandungan air hujan, maka air hujan itu bisa saja diminum, asalkan air hujan yang benar-benar jatuh dari langit tanpa perantara. Misalnya, air hujan yang jatuh duluan ke atap rumah yang terbuat dari seng, tembaga, dan lain-lain, tidak bisa langsung diminum sehingga harus diolah terlebih dahulu karena sudah tercemar. Biar lebih aman lagi sih, sebaiknya air hujan itu harus dimasak supaya benar-benar terjamin kebersihannya.
Foto: pexels.com
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR