Desa Takpala adalah sebuah kampung tradisional di Desa Lembur Barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor. Sepertu apa Desa Takpala?
Menganyam hingga berladang
Di siang hari, warga Takpala banyak menghabiskan waktu dengan berladang dan berburu. Hasilnya untuk makanan sehari-hari. Mereka punya makanan tradisional katemak, yaitu nasi yang dipadukan dengan singkong dan jagung.
Para perempuan Takpala rajin menganyam dan menenun. Mereka membuat fulak, tas anyaman bambu untuk membawa sirih pinang atau uang. Tas ini juga menjadi perlengkapan menari lego-lego.
Tenun ikat Takpala sangat indah. Para penenun senang membuat motif bunga, kepiting, kura-kura, atau ikan. Mereka juga memilih warna yang beragam, hitam, merah, kuning, maupun biru. Tenunan itu dibuat menjadi selendang, sarung, juga sprei.
Tradisi yang mendunia
Setiap tanggal 20 Juni, ada upacara Tifoltol atau tanam baru. Ini adalah upacara persiapan menyambut musim tanam. Ketika Tifoltol berlangsung, warga berkumpul di rumah adat membawa benih dan alat pertanian yang akan didoakan oleh ketua adat. Benih dan alat pertanian inilah yang akan warga gunakan untuk bertanam.
Upacara ini diadakan untuk memohon keselamatan, baik pagi para petani, maupun tanaman mereka. Para petani pun harus bersikap jujur, tidak saling serobot lahan, juga tidak boleh membakar hutan.
Konon, di tahun 1973, seorang turis Belanda berkunjung ke Takpala. Ketika pulang, dia mamerkan foto-foto kunjungannya dalam bentuk kalender. Takpala pun banyak dibicarakan, sehingga para wisatawan asing mulai berdatangan untuk menikmati keindahan alam dan budayanya.
Teks:Vero, Foto: Indonesia Travel
Penulis | : | willa widiana |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR