Sahang adalah salah satu rempah-rempah yang digunakan sebagai pelengkap bumbu masak. Sahang juga dijuluki sebagai “The King of Spice” atau raja rempah-rempah. Di tanah Habang, sahang sangatlah terkenal.
Apa itu sahang?
Sahang adalah lada atau merica. Di tanah Habang, sebutan untuk kota Toboali, Bangka Selatan, lada dikenal dengan nama sahang. Lada merupakan salah satu rempah-rempah Indonesia yang sangat terkenal. Bahkan sejak zaman penjajahan dulu, lada menjadi rempah-rempah yang paling dicari. Karena lada mempunyai banyak manfaat.
Nah, di tanah Habang, lada menjadi rempah-rempah utama yang dibudidayakan. Lada di kota ini menjadi komoditas utama. O iya, kualitas lada dari kota Habang terkenal sangat bagus. Tak heran, kalau lada dari tanah Habang sudah di ekspor ke luar negeri.
Menanam lada
Di Bangka Selatan, kebun lada banyak dijumpai. Kebun lada di sana tersebar di 8 kecamatan, yakni Toboali, Airgegas, Pulau Besar, Payung, Simpang Rimba, Tukak Sadai, Lepar Pongok, dan kecamatan Pulau Pongok. Kebun lada di pulau ini kebanyakan milik masyarakat setempat bukan milik perusahaan. Menanam lada di tanah Habang menjadi salah satu mata pencaharian penduduk.
Struktur tanah di pulau Bangka sangat cocok untuk menanam lada. Pantas saja, lada di tanah Habang tumbuh subur. Seperti kebun lada di Dusun Parit 3, Desa Gadung, Kecamatan Toboali, Bangka Selatan.
Tanaman lada tumbuh di daerah dengan curah hujan sedang. Tanah untuk menanam lada, biasanya tidak terlalu kering dan berwarna kemerahan. Pastikan juga cukup sinar matahari dan terlindung dari tiupan angin yang kencang.
Panen lada
Kalau tanaman lada sudah berbuah dan berwarna merah kecoklatan, artinya buah lada sudah siap dipanen. Nah, buah lada yang matang ini belum bisa digunakan sebagai rempah-rempah. Buah lada itu harus direndam dulu, kurang lebih 10 hari sampai kulit luarnya terkelupas. Setelah itu, biji-biji lada harus dijemur sampai kering. Kalau sudah kering, lada ini siap dikonsumsi dan dipasarkan ke seluruh Indonesia dan juga dunia. O iya, lada putih bangka juga dikenal dengan Muntok Pepper White.
Berbeda dengan lada hitam, proses mengolahnya tidak perlu direndam. Setelah buah lada matang, langsung dijemur sampai kering. Kemudian, lada hitam siap digunakan.
Setiap tahun, hasil panen lada selalu meningkat. Itu sebabnya, lada bisa membantu meningkatkan perekonomian masyarakat.
(Marisa*) Foto : Ricky Martin*
Penulis | : | Marisa Febrilian |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR