KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
Paman Kikuk dan Husin bertamasya ke puncak. Mereka berjalan-jalan menghirup udara segar di perkebunan teh. “Paman, lihat itu!” seru Husin sambil menunjuk langit.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
“Biasa aja lagi, Sin! Cuma para layang gitu. Aku juga bisa,” tukas Paman Kikuk ketus. Husin melengos mendengar komentar Pamannya. Paman Kikuk lalu mengajak Husin ke persewaan para layang.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
“Sin, perhatikan bagaimana ahli akrobat udara ini beraksi, ya,” sumbar Paman Kikuk. Tak lama kemudian, Paman Kikuk sudah meluncur bersama seorang instruktur.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
Para layang itu bergerak melayang tenang. Namun, saat para layang menjauh ke tengah lembah, Paman Kikuk merasa ngeri melihat ke bawah. Paman Kikuk mulai panik.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
Begitu paniknya, sampai-sampai Paman Kikuk merasa dirinya akan jatuh. Dia mulai berteriak-teriak dan meronta hendak berpegangan pada instruktur.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
Para layang Paman Kikuk tampak terombang-ambing tak terkendali. Husin dan orang-orang yang melihatnya tampak cemas. Para layang itu bergerak makin tak beraturan.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
Para layang Paman Kikuk bergerak tak beraturan dan menukik ke arah pepohonan. Paman Kikuk semakin ketakutan dan meronta lebih kuat.
KUSSUSANI
Ketakutan Naik Paralayang
Akhirnya para layang itu mendarat darurat di dahan sebuah pohon. Orang-orang segera berlarian menuju pohon itu dan berusaha menolong Paman Kikuk. (Cerita : Joko; Ilustrasi: Sabariman )
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Contoh Musyawarah yang Bisa Dilakukan di Sekolah, Materi PPKn
KOMENTAR