Anak-anak kelinci berkumpul di rumah Nenek. “Ayo kita berkemah di halaman!” usul Bobo. “Setuju! Kita pinjam tenda milik Nenek,” sambut Coreng dengan semangat. “Wuaah, menyenangkan sekali, berkemah di depan rumah sambil melihat bintang!” seru Coreng sambil memandang langit. “Eh, gimana kalau kita saling bertukar cerita?”
“Aku punya cerita!” teriak Kutu Buku. “Ceritanya tentang hantu buku yang selalu mengikuti kita lewat buku-buku yang kita baca.” Anak-anak terkesima mendengar cerita Kutu Buku.
“Pernah dengar tentang hantu penjerat tali? Hantu ini suka meloncat-loncat karena tiap berjalan selalu terjerat tali.” Giliran Simpul bercerita sambil memainkan tali-tali di tangannya.
Tut Tut enggak mau kalah. “Kalau aku, pernah melihat hantu kereta api. Dia menyetir kereta api, tapi tidak kelihatan. Kita menumpang kereta api yang berjalan tanpa masinis. Hiii...”
“Bo, aku enggak bisa tidur,” bisik Upik. “Aku takut...” Kutu Buku terbangun. “A...aku juga takut!” Bobo menenangkan, “Ah, itu kan cuma cerita. Ayo kita saling merapat, supaya tidak takut lagi.”
Hari sudah siang. “Bagaimana kabar anak-anak, ya?” gumam Nenek.
Nenek terkejut ketika membuka pintu tenda. “Haaa, jam segini masih tidur?!” Ck..ck..ck, Nenek cuma bisa geleng-geleng kepala.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita: Vero, Ilustrasi: Rudi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR