Coreng mendapat tugas mengarang dari sekolah. “Aduuuh, bingung, nih! Nulis apa, ya? Booo, aku enggak punya ide,” rengek Coreng. “Cobalah jalan-jalan keluar. Pasti kamu akan dapat banyak ide!” saran Bobo.
Coreng mengikuti saran Bobo. Dia membawa bukunya berjalan-jalan ke taman. Benar juga! Di taman, Coreng bisa melihat anak-anak bermain dan bunga-bunga yang indah. Semua dicatatnya di buku ide.
“Hei, ada rumah semut!” teriak Coreng. Coreng asyik memperhatikan semut-semut yang keluar dari rumah mereka sambil membawa makanan. “Ini bisa jadi cerita menarik,” kata Coreng sambil menulis di buku ide.
Pulang dari taman, Coreng melihat anak-anak bermain layang-layang di lapangan. Mereka asyik mengadu layang-layang. “Wow, cerita yang hebat untuk ditulis!” seru Coreng.
“Tolooong! Copeeet!!” Aduh, kasihan, Bibi Poni Lurus kecopetan. Polisi berusaha mengejar copet itu. “Ini juga harus dicatat di buku ide,” kata Coreng dengan semangat.
“Sekarang aku bisa mulai mengarang!” Coreng duduk di kursi sambil membuka buku idenya. Tak lama kemudian dia berteriak, “Booo, aku bingung. Idenya banyak sekali. Mana yang harus kutulis?”
Bobo membisikkan sesuatu. Aha! Coreng pun asyik menulis. Kalian mau tahu apa yang ditulis Coreng? “Hihihi... bukankah kalian baru saja membacanya?” kata Coreng sambil mengedipkan matanya. Ya, kalian baru saja membaca cerita buatan Coreng.
Sumber: Arsip Bobo, Cerita:Vero, Ilustrasi: Rudi
Source | : | dok. Majalah Bobo |
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR