Paman Kikuk ingin membetulkan genting rumahnya. Dia lalu meminjam tangga pada Bibi Ndari. “Hati-hati bawanya, Kikuk,” saran Bibi Ndari. “Tenaaang...” sergah Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
Hari itu, jalanan cukup padat karena libur. Banyak orang berjalan-jalan. Banyak juga orang berjualan. Paman Kikuk berpikir sejenak, lalu mengubah caranya membawa tangga.
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
Paman Kikuk membawa tangga dengan posisi vertikal. Dia merasa idenya cemerlang karena tidak mengganggu orang di jalan. Tetapi... “Hei! Stop! Kamu, yang bawa tangga! Setooop...!” teriak seorang perempuan.
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
Olala, rupanya tangga Paman Kikuk melanggar spanduk jualan seorang ibu. Beberapa balon juga tampak tersangkut di situ. “Maaf, maaf, tidak sengaja,” kata Paman Kikuk. Untung, ibu dan penjual balon tidak marah.
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
Paman Kikuk lalu mengubah caranya membawa tangga menjadi horisontal. “Permisiii...! permisiii...!” pekik Paman Kikuk berulang-ulang memperingatkan orang-orang di depannya.
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
“Guk, guk, guk!” Asta menggonggong berlari melintas di samping Paman Kikuk. “Hei, Asta, mau ke mana?” seru Paman Kikuk. Tanpa sadar, Paman Kikuk memutar badan ke arah Asta, dan....
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
“Awaaaas...!” Ciiiit...! BRAAAK! “Heiii...!” PYARR! GEDEBUK! Seorang pengendara sepeda terpelanting karena kepalanya terantuk tangga. Seorang penjual bakso tampak lemas melihat dagangannya berantakan.
KUSSUSANI
Gara-Gara Tangga
“Anda harus bayar bakso-bakso itu, Pak. Anda membuat saya bangkrut...,” keluh penjual Bakso. Beberapa orang ikut mengomeli Paman Kikuk. Kamu mau membantu Paman Kikuk? (Cerita: Joko/ Ilustrasi: Sabariman)
KOMENTAR