Paman Kikuk bergabung menjadi relawan korban gempa. Dia membaur bersama para relawan menolong korban. “Pak, sini, Pak! Bantu saya mengangkat balok ini!” pinta seorang relawan kepada Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
Paman Kikuk segera menghampiri relawan itu. “Bapak tarik tali ini. Saya sebelah sini. Kita pindahkan potongan balok ini, ya!” jelas relawan itu. “Beres... tenang saja,” tukas Paman Kikuk penuh gaya.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
Ketika mereka sudah bersiap mengangkat balok... tiba-tiba, “Tunggu sebentar!” sergah Paman Kikuk. Dia lalu mendekati relawan lain yang berdiri tak jauh dari situ. Paman Kikuk berbicara sebentar padanya.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
“Oke, ya! Ambil gambarnya yang benar. Perhatikan latar belakangnya juga, ya!” seru Paman Kikuk. Paman Kikuk lalu memegang tali dan mulai mengangkat balok dengan bergaya sok aksi.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
Paman Kikuk dan relawan itu berusaha memindahkan balok yang melintang di atas jembatan kayu. Saat balok sudah terangkat... tiba-tiba... “Aduuuh... jangan begitu! Nanti gambarnya kurang bagus!” pekik Paman Kikuk.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
Paman Kikuk melepaskan tali yang dipegangnya begitu saja. Akibatnya, balok yang sudah terangkat itu jatuh menimpa jembatan kayu itu, dan... KRAAAKKK...! Jembatan kayu itu pun runtuh.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
Paman Kikuk dan relawan itu jatuh ke sungai di bawahnya. BYUUURRR...! “Blep, blep, tolooong...!” teriak Paman Kikuk. Beberapa relawan bergegas menolong mereka berdua naik dari sungai.
KUSSUSANI
Menjadi Relawan
“Makanya, Pak. Kalau mau menolong enggak usah pakai bergaya di foto. Jadinya begini, deh,” ledek relawan yang memotret Paman Kikuk. Paman Kikuk tampak malu. (Cerita : Joko SP./ Ilustrasi: Sabariman))
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Bobo Funfair Digelar di Semarang, Bisa Ketemu Bobo Sekaligus Wisata Kuliner Nusantara
KOMENTAR