Di negara-negara Arab, seperti Arab Saudi, Suriah, Sudan, Qatar, dan Kuwait, hari raya Idul Fitri disambut dengan berbagai lomba dan festival. Seperti lomba baca puisi, teater, dan musik.
Untuk menyambut tamu yang datang untuk bersilaturahmi, rumah-rumah dicat dan dihiasi dengan dekorasi yang menarik.
Menu Lebaran yang lazim dihidangkan di sana adalah daging domba yang dimakan bersama nasi dan sayuran.
Menari bersama
Di Tiongkok, terutama di Provinsi Xinjiang, hari Idul Fitri terasa sangat meriah. Kaum pria mengenakan jas dan kopiah putih, sedangkana para wanita memakai baju hangat dan kerudung setengah tutup. Setelah melakukan Salat Id di lapangan, mereka mengadakan pesta makan, menyanyi, dan menari bersama.
Menyediakan makanan
Di Iran, hari Lebaran terasa kurang semarak. Setelah salat Id, mereka bersilaturahmi dengan keluarga, dan dilanjutkan dengan acara menyediakan makanan atau mengantarkan makanan kepada keluarga yang tidak mampu.
Meskipun tidak meriah, tradisi ini sangat mulia karena menunjukkan kepedulian keluarga kaya kepada keluarga yang kurang mampu.
Permen
Di Turki, hari Idul Fitri dikenal dengan sebutan Bayram. Selesai salat Id, mereka mengunjungi keluarga dan teman untuk bersilaturahmi. Saat bertemu, orang yang muda akan mencium tangan kanan yang lebih tua dan menempelkannya pada dahi sambil mengucapkan "Ramazan Bayraminiz Kutlu Olsun".
Anak-anak juga rajin bertamu ke rumah-rumah di sekitarnya untuk mendapatkan permen, cokelat, atau uang saku sekadarnya.
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Sigit Wahyu |
Editor | : | Sigit Wahyu |
KOMENTAR