Merayakan hari kemenangan dengan melakukan takbiran
Setelah berhasil menyelasaikan 30 hari berpuasa di bulan Ramadhan, umat muslim di Indonesia biasanya menyambut hari kemenangan di bulan Syawal. Perayaan dilakukan dengan takbiran. Ada beberapa daerah di Indonesia yang memiliki tradisi unik ketika malam takbir tiba.
Ronjok Sayak pada Malam Takbir di Bengkulu
Keunikan tradisi malam takbir dapat ditemukan di kota Bengkulu. Di malam takbir, kota Bengkulu biasanya terlihat semakin terang. Warga setempat biasanya menumpuk batok kelapa seperti menara kecil di halaman rumah, lalu membakarnya. Tradisi ini dinamakan bakar gunung api atau ronjok sayak. Batok kelapa disebut sayak dalam bahasa Bengkulu. (Foto: fikribengkulu.blogspot.co.id)
Meriam Karbit Sambut Kemenangan di Pontianak
Perayaan malam takbiran di Pontianak juga cukup unik. Masyarakat di kota ini biasanya menyulut meriam, sebagai simbol mengusir roh jahat yang berusaha mengganggu di hari kemenangan. Tradisi ini dilakukan untuk meneruskan kebiasaan Sultan Syarif Abdurahman Alkadri yang membunyikan meriam karbit di saat malam takbir.
Biasanya, sejak tiga hari sebelum malam takbir digelar, para petugas keamanan akan melakukan penjagaan ketat. Pemerintah daerah setempat juga mendukung tradisi unik ini. Salah satu bentuk dukungannya ialah dengan menyelenggarakan Festival Meriam Karbit yang digelar tiap tahun, bertepatan dengan malam takbir.
Tumbilotohe Menghiasi Malam Takbir di Gorontalo
Masyarakat Gorontalo merayakan takbiran dengan cara memasang ratusan bahkan ribuan lampu minyak di berbagai tanah lapang. Lampu-lampu minyak tersebut disusun dengan bentuk berbagai hal yang berhubungan dengan lebaran dan Islam. Misalnya berbentuk masjid, kitab Al-Quran, ketupat, berbagai macam kaligrafi indah, dan lainnya.
Tradisi meletakkan lampu-lampu minyak ini disebut dengan tumbilotohe. Tradisi ini sudah berlangsung sejak abad ke 15. Biasanya tradisi ini dilakukan selama tiga hari sebelum lebaran tiba.
Nah teman-teman, bagaimana dengan tradisi malam takbir di kota kamu?
Penulis | : | Eka Kartika |
Editor | : | Eka Kartika |
KOMENTAR