Udara sangat panas. Sudah lama hujan tidak turun di hutan ini. Air sungai pun mulai kering. Manusia-manusia umbi tampak sedih memandangi sungai. "Kasihan ikan-ikan ini! Nirmala , toionglah agar hujan bisa segera turun di hutan ini," ujar mereka.
KUSSUSANI
Awan Hitam
Nirmala mencari akal. "Tunggu sebentar ya," ujarnya lalu terbang. Nirmala mencari awan-awan di sekitar hutan itu. Awan hitam adalah awan yang membawa banyak butir air.
KUSSUSANI
Awan Hitam
Nirmala akhirnya menemukan awan-awan hitam di atas laut. "Wah, kalau begitu hujan akan turun di laut. Tak akan sampai ke hutan," gumam Nirmala sambil mencari akal.
KUSSUSANI
Awan Hitam
Ah, untunglah Nirmala mendapat ide. la mendatangi Ratu Angin Barat. "Ratu, tolong tiup awan-awan hitam ini ke arah hutan. Sungai di sana sudah hampir kering," cerita Nirmala.
KUSSUSANI
Awan Hitam
Ratu Angin Barat memang baik. "Fuuuuhhh..."ia meniup awan-awan hitam itu, sehingga bergerak menuju ke arah hutan. "Terima kasih, Ratu!" seru Nirmala gembira.
KUSSUSANI
Awan Hitam
Nirmala terbang kembali ke hutan. "Sebentar lagi hujan pasti turun. Kalian harus memegang setangkai bunga," kata Nirmala. Manusia-manusia umbi menurut walau agak bingung.
KUSSUSANI
Awan Hitam
Tes tes tes... Oo, betul hujan mulai turun. Nirmala segera menyulap, "Sim salabim!" Wow, bunga-bunga tadi menjadi besar. Mereka kini mempunyai payung yang indah. (Cerita: Vanda Parengkuan/Ilustrasi: Iwan Darmawan)
Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan
Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.
PROMOTED CONTENT
REKOMENDASI HARI INI
Majalah Bobo Edisi 34 Terbit Hari Ini, yuk, Menghargai Pendapat Orang lain!
KOMENTAR